Butuh Waktu 12 Jam Evakuasi Mayat dalam Pipa Besi Saluran Air Probolinggo

Butuh Waktu 12 Jam Evakuasi Mayat dalam Pipa Besi Saluran Air Probolinggo

M Rofiq - detikJatim
Minggu, 28 Agu 2022 12:02 WIB
Proses evakuasi jenazah di dalam pipa besi saluran air.
Mayat pria dalam pipa akhirnya berhasil dievakuasi. (Foto: Istimewa/Dok Polsek Pajarakan)
Probolinggo -

Jasad Samsul (64), warga Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo akhirnya berhasil dievakuasi. Proses evakuasi itu membutuhkan waktu lebih dari 12 jam.

Mayat Samsul yang terjepit di dalam pipa besi saluran air ditemukan pertama kali oleh seorang warga Dusun Gedang, Desa Selogudig Wetan, Kecamatan Pajarakan, Probolinggo bernama Hasan.

Mayat itu ditemukan Sabtu (27/8) pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Proses evakuasi yang dilakukan warga bersama Tim SAR dan BPBD sejak pukul 10.00 WIB berlangsung alot. Ada sejumlah hal yang perlu dimusyawarahkan dengan keluarga jenazah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim SAR beserta BPBD kesulitan mengevakuasi jasad korban di dalam pipa besi karena korban ini ada di dalam dan di tengah pipa besi pengairan yang diperkirakan sudah sekitar 4 hari lalu," kata Kapolsek Pajarakan Iptu Eko Purwadi.

Tokoh masyarakat Desa Selogudik Wahid Nurahman mengatakan hasil musyawarah dengan keluarga korban dan pihak PUPR Pemkab Probolinggo menyepakati pipa besi pengairan itu harus dipotong agar jasad korban tetap utuh saat autopsi.

ADVERTISEMENT
Proses evakuasi jenazah di dalam pipa besi saluran air.Proses evakuasi jenazah di dalam pipa besi saluran air. Foto: Istimewa/Dok Polsek Pajarakan

"Hasil musyawarah keluarga sebenarnya sudah pasrah kepada tim evakuasi yang kami datangkan dari tim SAR, BPBD, dan tenaga medis juga. Dari PUPR juga hadir karena korban ada di dalam gorong-gorong. Melalui langkah kemanusiaan agar mayat tetap utuh maka kami akan memecah gorong-gorong ini," kata Wahid.

Iptu Eko Purwadi menyatakan mayat dalam pipa saluran air itu baru bisa dikeluarkan sekitar pukul 22.10 WIB. Ia mengatakan rencana memecahkan pipa besi dengan palu besar hasil musyawarah itu gagal.

"Sore hari memang evakuasi jasad korban ini dengan cara membongkar pipa pakai palu, tapi tetap tidak membuahkan hasil karena ketebalan besi pipa ini sekitar 10 milimeter dengan diameter 100," ujar Iptu Eko

Jasad Samsul baru berhasil dievakuasi setelah dipotong menggunakan mesin gerinda di sisi kaki mayat berada kemudian mayat itu dikeluarkan dengan cara ditarik.

"Setelah bongkar pakai palu tidak membuahkan hasil, petugas di TKP, langsung mencoba dengan alat las tapi tetap tidak bisa. Sampai akhirnya solusinya dengan memotong pipa besi dengan memakai mesin gerinda dan Alhamdulillah mayat berhasil dikeluarkan," tambah Iptu Eko.

Setelah dikeluarkan mayat Samsul langsung dibungkus kantong jenazah lalu dimasukkan ke dalam peti mayat. Jenazah korban lantas dibawa ke rumah duka dengan ambulans Puskesmas Pajarakan.




(dpe/fat)


Hide Ads