Sulitnya Evakuasi Mayat Dalam Pipa Besi Saluran Air Probolinggo

Sulitnya Evakuasi Mayat Dalam Pipa Besi Saluran Air Probolinggo

M Rofiq - detikJatim
Sabtu, 27 Agu 2022 22:25 WIB
Mayat pipa besi probolinggo
Mayat pria ditemukan dalam pipa di Probolinggo (Foto: M. Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Seorang warga Dusun Triwungan, Desa Brani, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo bernama Samsul ditemukan tewas di dalam gorong-gorong atau pipa besi saluran air oleh warga. Proses evakuasi pria berumur 64 tahun tersebut berlangsung cukup sulit.

Pasalnya, hingga 8 jam, proses evakuasi mayat tersebut belum berhasil.

Kapolsek Pajarakan, Iptu Eko Purwadi, menjelaskan, Tim Badan Sar Nasional Kabupaten Probolinggo beserta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kesulitan saat melakukan evakuasi pada korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar pukul 11.00 WIB kita mendapatkan laporan bahwa warga Deaa Selogudik Wetan, menemukan mayat yang tersangkut di dalam gorong-gorong atau pipa besi. Hingga saat ini kita masih melakukan proses evakuasi karena korban yang terjepit di dalam pipa besi pengairan," ujar Eko, Sabtu (27/8/2022)

Eko, menambahkan, beberapa hari sebelumnya, pihak Polsek Maron, mendapat laporan orang hilang. Keluarga korban yang melaporkan sendiri jika Samsul menghilang.

ADVERTISEMENT

"Polsek Maron, 4 hari yang lalu ada laporan warga hilang, dan korban ditemukan warga Desa Selogudik dalam keadaan meninggal dunia terjepit di dalam pipa besi pengairan," kata Eko.

Sementara itu, proses evakuasi korban sempat terhambat karena ada beberapa hal yang harus dirundingkan antara pihak keluarga beserta tim SAR, yang akan melakukan evakuasi.

"Tim SAR beserta BPBD kesulitan evakuasi jasad korban di dalam pipa besi, saat melakukan evakuasi karena korban ini ada di dalam dan di tengah pipa besi pengairan yang diperkirakan sudah sekitar 4 hari lalu," imbuhnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Selogudik, Wahid Nurahman mengatakan, pihaknya sudah melakukan musyawarah, baik dengan keluarga korban dan semua pihak yang terlibat evakuasi. Hasil musyawarah dengan pihak PUPR Pemkab Probolinggo, sepakat akan memotong pipa besi pengairan, agar jasad korban tetap utuh dan bisa dilakukan autopsi, untuk mengetahui penyebab pastinya kematiannya.

"Hasil musyawarah keluarga sebenarnya sudah pasrah kepada tim evakuasi yang kami datangkan dari tim SAR, BPBD, dan tenaga medis juga. Dari PUPR juga hadir karena korban ada di dalam gorong-gorong. Melalui langkah kemanusiaan agar mayat tetap utuh maka kami akan memecah gorong-gorong ini," ujar Wahid.

Hingga malam ini, masih berlangsung proses evakuasi jasad Samsul. Jika evakuasi belum berhasil, rencananya akan dilanjutkan besok.




(hil/dte)


Hide Ads