Dua Opsi Sekolah untuk Farel Prayoga Jika Sering Terbentur Jadwal Manggung

Dua Opsi Sekolah untuk Farel Prayoga Jika Sering Terbentur Jadwal Manggung

Ardian Fanani - detikJatim
Kamis, 25 Agu 2022 13:36 WIB
Sekolah di Banyuwangi
Model sekolah di Banyuwangi yang bisa diikuti Farel Prayoga. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Jadwal manggung Farel Prayoga di luar kota diprediksi masih padat. Hal ini dikhawatirkan bakal mengorbankan pendidikan penyanyi cilik asal Banyuwangi ini. Pasalnya, Farel masih izin tidak masuk sekolah karena terbentur jadwal manggung.

Agar tak mengorbankan kepentingannya dalam mengenyam pendidikan, ada sejumlah alternatif model sekolah untuk mempermudah pembelajaran di tengah aktivitasnya sebagai penyanyi.

Ada dua opsi yang bisa dipilih Farel untuk melanjutkan pendidikannya tanpa harus mengorbankan kariernya. Yang pertama melalui jalur Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), kemudian yang kedua lewat jalur homeschooling yang selama ini memang kerap menjadi jalur pendidikan pilihan bagi anak-anak yang bergerak di dunia entertainment.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabid Dikmas Dispendik Banyuwangi Nuriyatus Sholeha mengatakan, tidak ada yang tahu sampai kapan popularitas Farel bakal melejit. Bisa jadi, ini adalah momentum terbaiknya dalam berkarier. Oleh sebab itu, untuk mendukung aktivitas Farel, Nuri mengatakan, bocah kelas 6 SD itu bisa memilih PKBM. Di sana, Farel tak perlu mengikuti pembelajaran seketat pembelajaran di sekolah reguler.

Bocah asal Kepundungan itu tetap bisa berkarier, namun tidak ketinggalan materi pelajaran di sekolah. Farel bisa menggunakan sela waktunya dengan belajar sembari membaca modul yang disediakan oleh PKBM. Dia juga bisa mengisi daftar hadir secara online jadi tak perlu datang ke sekolah.

ADVERTISEMENT

"Menurut saya lebih aman di nonformal. Dia bisa belajar sambil berkarier," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (25/8/2022).

Dia menambahkan, di Jakarta, pendidikan PKBM banyak menjadi pilihan untuk mereka yang memang memiliki aktivitas seperti Farel. Hal itu tak jadi masalah, apalagi lulusan dari PKBM juga memiliki kesetaraan dengan pendidikan formal.

"Kami punya modul fisik dan e-modul untuk siswa PKBM. Kalau memang mau, Farel bisa mendaftar sebelum bulan Desember, supaya bisa ikut ujian nantinya. Proses migrasinya mudah, asal sekolahnya mau melepas," imbuhnya.

Farel juga bisa meneruskan pendidikan secara homeschooling, baca di halaman selanjutnya!

Farel Juga Disarankan Homeschooling

Selain PKBM, Banyuwangi juga memiliki sekolah swasta homeschooling yang bisa menjadi opsi pendidikan Farel. Ada juga pendidikan internasional di Banyuwangi.

Direktur BRINDO Internasional Homeschooling M Yassin Soepardi mengatakan, sekolah yang dikelolanya cukup memungkinkan untuk siswa yang memiliki aktivitas tinggi. Bahkan, beberapa dari siswanya banyak yang beraktivitas di luar kota.

"Di kota besar, homeschooling menjadi pilihan untuk mereka yang sering mobile, termasuk anak-anak yang orang tuanya sering berpindah kerja ke luar kota,"ungkapnya.

Menurutnya, prinsip dasar homeschooling adalah sistem pembelajaran dengan kurikulum Merdeka Belajar yang sebenarnya. Siswa lebih aktif belajar sesuai potensi bakat minat yang dimiliki. Pembelajarannya juga bisa dilakukan melalui tatap muka langsung di kelas, di rumah , di lapangan, maupun melalui daring atau online.

"Brindo memegang kurikulum internasional yang berstandar Cambridge dan lisensi dari IHF (Sekolah Karakter), anak-anak memiliki nilai lebih untuk dapat melanjutkan ke jenjang sekolah di perguruan tinggi seluruh dunia," tambahnya.

Kepala Sekolah BRINDO Internasional Homeschooling Kurnia Azizah menambahkan, ada dua opsi yang bisa digunakan Farel. Pertama menggunakan sistem payung. Jadi Farel secara teknis masih tercatat sebagai siswa SDN 2 Kepundungan. Namun, untuk pembelajaranya dibantu guru-guru dari BRINDO. Yang kedua murni menggunakan sistem homeschooling.

Jadi pembelajaran bisa dilakukan secara hybrid atau full daring menyesuaikan aktivitas Farel. Azizah mengatakan, guru-guru di tempatnya sudah memiliki kualifikasi yang mumpuni untuk mengajar menggunakan metode full online.

"Sebenarnya homeschooling ini merupakan penerapan sebenarnya dari Kurikulum Merdeka Belajar. Membuat pendidikan lebih fleksibel. Kami juga mengarahkan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya," lanjutnya.

Saat ini, ia menyebut, mayoritas murid di homeschooling adalah anak-anak bertalenta khusus seperti penyanyi hingga anak pejabat ataupun ekspatriat.

"Tentu kami menggunakan 5 bahasa dalam pembelajaran. Yakni Indonesia, Inggris, Mandarin, Arab dan Jepang," pungkasnya.

(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads