Manajer Farel Prayoga Diminta Perhatikan Edukasi, Tak Melulu Pikirkan Bisnis

Manajer Farel Prayoga Diminta Perhatikan Edukasi, Tak Melulu Pikirkan Bisnis

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 23 Agu 2022 20:09 WIB
Farel Prayoga di Pemkab Banyuwangi
Farel Prayoga saat baru pulang dari Jakarta. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Surabaya -

Pemerhati pendidikan di Surabaya, Martadi angkat bicara perihal tenarnya Farel Prayoga di kancah hiburan tanah air. Menurutnya, Farel memerlukan sosok pendamping untuk kesehariannya. Oleh sebab itu, manajer Farel Prayoga diminta juga memerhatikan pendidikan dan tidak melulu mengejar uang.

Dosen yang mengampu 9 mata kuliah di Unesa itu menuturkan, manajer atau manajemen Farel tak boleh melulu memikirkan bisnis. Menurutnya, pendidikan dan hak bermain Farel juga perlu diperhatikan.

"Kalau hanya melihat pada aspek entertaint, kan yang penting dapat job yang banyak. Nah, untuk anak itu bukan satu-satunya pertimbangan hiburan saja, tapi harus ada muatan edukasi. Oleh sebab itu, manajer perlu belajar," kata Martadi kepada detikJatim, Selasa (23/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan naik daunnya Farel, ia menyarankan manajer perlu beradaptasi. Bahkan, menyesuaikan bekal dan menambah ilmu yang sesuai dengan usia, kapasitas, dan rutinitas Farel di sekolah maupun panggung hiburan.

"Kalau toh tidak mungkin (belajar segala hal), perlu meminta pandangan kepada orang-orang yang memahami anak. Bisa ke psikolog dan tenaga pendidik. Sehingga, dia dapat saran dan masukan agar bisa memilah dan memilih kapan harus menerima, menolak, hingga mengecek calon partner job," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Maka dari itu, ia meminta manajer juga keluarga Farel lebih intens mempelajari tentang dunia anak. Bahkan, ia menyarankan untuk meminta pendapat tentang perkembangan anak kepada sejumlah pihak terkait, baik pemerintah maupun swasta.

"Sehingga, ada kolaborasi untuk bisa memberikan ruang kepada Farel agar bakatnya berkembang, bisa mengaktualisasikan potensi, tapi di sisi lain tidak mengorbankan aspek belajar dan psikologis si Farel, itu sebenarnya," tuturnya.

Terpisah, pakar pendidikan Unair Surabaya Suko Widodo menyatakan karena sudah banyak jadwal manggung, manajemen harus bisa mengatur semuanya. Mulai mengatur keuangan, belajar, hingga selektif dalam memilih lagu-lagu yang didendangkan.

Ihwal pendidikan, ia menyarankan Farel melakukan home schooling dan menerima job saat akhir pekan saja. "Misalnya begini, dia bisa menerima order pada Sabtu Minggu, sedangkan hari biasa ndak boleh karena sekolah, harus ada ketegasan juga," katanya.

Suko menerangkan, seyogyanya Farel menerima porsi yang imbang. Antara bermain, bekerja, hingga belajar. Oleh karena itu, ia menuntut manajer untuk lebih jeli dan mengerti perihal itu.

"Kita wajib meletakkan dia (Farel) pada belajar dan bermain. Karena itu (bernyanyi) keluar dari kewajibannya sebagai pelajar. Tapi, bila diharuskan seperti itu, ya bisa home schooling atau ada guru yang mendampingi, agar dia tidak berkembang menjadi anak-anak yang tidak sewajarnya. Bahaya itu," katanya.




(dpe/dte)


Hide Ads