5 Fakta Pria Sidoarjo Auto Panik Pasang Cincin di Kemaluan Tak Bisa Dilepas

5 Fakta Pria Sidoarjo Auto Panik Pasang Cincin di Kemaluan Tak Bisa Dilepas

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 23 Agu 2022 09:12 WIB
Pria Sidoarjo yang meminta tolong melepas cincin dari kemaluannya
Petugas dan pria di Sidoarjo yang meminta tolong lepas cincin di kemaluannya/Foto: Istimewa/BPBD Sidoarjo

3. Proses Pelepasan Cincin Makan Waktu Lama

Beruntung, cincin yang melingkar di alat kelamin pria tersebut akhirnya berhasil dilepas. Meski demikian, proses melepas cincin itu memakan waktu yang cukup lama. Tim BPBD yang datang untuk membantunya, butuh waktu 2 jam agar cincin yang terpasang di kemaluannya lepas.

"Prosesnya (melepas cincin dari kemaluan) butuh waktu 2 jam. Kami bangga atas kesabaran anggota Rescue BPBD Sidoarjo," kata Nawari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itulah proses melepas cincin yang melingkar di alat kelamin pria itu memakan waktu hingga 2 jam. Hingga pria itu akhirnya bisa bernapas lega, cincin itu berhasil dilepaskan dari kemaluannya.

4. Dilepas dengan Gergaji Khusus

Nawari juga membeberkan proses pelepasan cincin tersebut oleh tim yang ia terjunkan. Dengan alat gergaji khusus, kata Nawari, timnya berhasil melepas cincin itu.

ADVERTISEMENT

"Proses pelepasan sebetulnya kami menggunakan alat yang sudah kami miliki dalam rangka mengamankan lingkungan kulit. Alatnya seperti gergaji kecil begitu," ujarnya kepada detikJatim, Senin (22/8/2022).

Ia juga menjelaskan dalam proses pemotongan cincin itu petugas melapisinya dengan lapisan logam tipis agar kulit kemaluan pria tersebut tidak sampai tergores.

"Itu sudah diamankan melalui teknis biasa lah. Alatnya itu setipis mungkin yang sekiranya tidak akan berdampak pada kulit lainnya. Ada lapisan logam untuk melindungi proses itu dari risiko terkena kulit," ujarnya.

5. Petugas Sebut Risikonya Tinggi

Proses pelepasan cincin itu dia akui cukup lama. Hingga mencapai 2 jam. Nawari menjelaskan, itu karena Tim Rescue BPBD harus mempelajari dulu tingkat risikonya terhadap pasien.

"Harus kami pelajari dulu tingkat risikonya. Kami selalu gunakan konsep A3, yakni aman terhadap pasien, aman terhadap lingkungan, dan aman terhadap diri kita selaku tim rescue," ujarnya.

Dengan demikian, Nawari menegaskan, tidak hanya pada saat proses pelepasan cincin di kelamin seorang pria saja, dalam kasus lain petugas juga terhindar dari risiko yang membahayakan.

"Jadi itu sedikit mbreset (meleset) saja, risiko tinggi buat pasien maupun buat petugas kami. Makanya perlu kehati-hatian," katanya.


(hil/fat)


Hide Ads