Pernah mendengar lagu viral 'dir dur daeng'? Di balik lagu kocak nan absurd tersebut, ada sosok Sarino, sang penyanyi yang pembawaannya sukses bikin banyak orang tertawa.
Usai viral, Sarino kini mengaku kehidupannya sudah lebih baik. Sebelum viral dan dikenal banyak orang, perjalanan hidup pria asal Bangkalan itu penuh lika-liku. Sarino selama ini berjualan Kelapung (kelapa tepung) Goreng.
Sarino mengaku beberapa hari ini banyak menerima tawaran endorse. Mulai dari kaus, topi, hingga mempromosikan tempat usaha. Mereka meminta Sarino mempromosikan bisnisnya dan selanjutnya ditutup dengan menyanyikan lagu dir dur daeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, ada yang ngasih Rp 200 ribu, ada yang Rp 500 ribu. Tergantung permintaan. Kalau pelajar kadang ya kasih Rp 100 ribu, kemudian video itu dikirim via WhatsApp," cerita Sarino kepada detikJatim, Kamis (18/8/2022).
"Kalau kita posting, biasanya Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu untuk lima hari dan kita tandai akun mereka," imbuhnya.
Dalam sehari, lanjut Sarino, ia bisa menerima puluhan endorse. Semenjak dibantu dua sahabatnya, Yohan (34) dan Yongki (28), kini Sarino menghasilkan jutaan rupiah dalam sehari.
"Dari hasil itu, dalam sehari bisa sampai Rp 2 juta hingga Rp 3 juta," tambah Sarino.
Selain membantu soal endorse, Yohan juga menyediakan rumahnya sebagai tempat untuk pengambilan video. Selain tersedia WiFi, Yohan juga mencatat pemasukan dari hasil promosi yang dilakukan Sarino.
"Ya dibantu catat-catat. Biasanya mulai jam 12 siang sampai malam. Karena biasanya jualan keliling dulu, baru ambil video di rumahnya mas Yohan," kata Sarino.
Sarino juga mengaku pernah diundang oleh Trans TV untuk tampil di acara Brownies. Namun, karena belum vaksin, ia pun harus menundanya.
"Karena belum vaksin, saya takut disuntik. Tapi rencana nanti mau vaksin dulu baru mendatangi undangan itu," tutup Sarino.
Perjalanan hidup Sarino yang tak mudah, di halaman selanjutnya!
Lika-liku Hidup Sarino Sebelum Viral
Pria berusia 28 tahun yang indekos di Taman, Sidoarjo itu menceritakan kisah pahitnya sebelum viral seperti saat ini. Ia pernah berjualan sate keliling di wilayah Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, tepatnya pada tahun 2011 silam.
"Dulu pernah jualan sate di sekitar MI KH Abu Mansyur, keliling di wilayah Lidah Wetan," kata Sarino, Rabu (17/8).
Sarino memutuskan untuk mengadu nasib di Sidoarjo setelah mendapat perlakuan tak menyenangkan dari rekan kerjanya sesama penjual sate. Ia pun harus menerima tuduhan menghabiskan uang penjualan sate yang tak pernah dilakukannya.
"Saya difitnah menghabiskan uang dagangan, padahal saya tahu dia mengambil dagangan saya. Makanya saya berhenti dari jualan sate itu dan pindah ke Sidoarjo," kata Sarino.
Tak lama setelah pindah, ia pun kembali menghadapi gelombang pahitnya hidup. Pada tahun 2016, Sarino harus berpisah dengan istrinya lantaran sang istri menggugatnya bercerai. Belum lagi, ia juga mengetahui jika istrinya menikah kembali dan memiliki seorang anak.
"Setelah cerai, mantan istri saya sudah menikah kembali dan memiliki satu anak. Saya hilang tujuan," tutur Sarino.
Namun, ia tak ingin berlarut dalam kesedihan. Ia pun melanjutkan hidup dengan berjualan Kelapung di wilayah Taman Sidoarjo. Enam tahun berlalu, ia akhirnya melupakan kenangan pahit bersama istrinya itu. Meski hingga kini ia masih belum menemukan penggantinya.
"Masih belum pengen nikah, takut tersakiti lagi. Sekarang fokus buat bangga orang tua," pungkas Sarino.