Kawasan Sawojajar Kota Malang mungkin akan tersimpan kuat dalam kenangan. Terlebih bagi Anda yang kerap tersesat atau salah jalan di kawasan tersebut.
Sawojajar merupakan sebuah kelurahan di Kecamatan Kedungkandang. Di kelurahan tersebut ada Perumnas 1 dan 2 yang mulai dibangun pada tahun 1980-an.
Pemerhati budaya dan sejarah, Agung Buana menjelaskan, sebelum menjadi Perumnas, sebagian besar tanah di kawasan Sawojajar awalnya akan digunakan untuk pembangunan bandara militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu zaman penjajahan Jepang ada rencana pembuatan bandara militer untuk mendukung mobilisasi pasukan dari kawasan Rampal. Tapi akhirnya lahan itu digunakan untuk membangun Perumnas," kata Agung, Senin (15/8/2022).
Perumnas itu dibangun untuk masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Pembangunan terbagi menjadi tahap satu, dua dan tiga.
"Pembangunan Perumnas itu sampai tahun 2000 masih terus berkembang. Berkembangnya Sawojajar itu mengikuti kebutuhan tanah untuk hunian yang terus bertambah," tuturnya.
"Berkembang lagi sampai Sawojajar dua. Dari situ muncul konsep Sawojajar berhimpitan dengan Kabupaten Malang. Sekarang ada sebutan Sawojajar 1 dan 2," sambung Agung.
Perumnas ini selain ditujukan untuk masyarakat sipil, juga digunakan sebagai tempat tinggal veteran, veteran cacat hingga pejuang kemerdekaan yang tidak memiliki tempat tinggal kala itu.
"Di sana juga ada tanah angkatan udara, makannya ada komplek dirgantara. Komplek itu adalah kompensasi bagi angkatan udara," terang Agung.
Sawojajar bisa disebut sebagai salah satu kawasan permukiman padat penduduk di Kota Malang. Jalan-jalannya disebut seperti jaring laba-laba.
"Posisinya seperti jaring laba-laba. Mungkin dulu penyediaan fasilitasnya ingin memusat. Tapi kenyataan sehari-harinya orang itu sulit untuk bisa mengakses kawasan Sawojajar, banyak jalan yang kembar," kata Agung.
Sebutan labirin untuk kawasan Sawojajar, dilontarkan warga bukan tanpa alasan. Warga kerap menjumpai banyak orang terutama pendatang, yang tersesat atau salah jalan. Sebab banyak gang dan nama jalan yang seragam.
Juga banyak tikungan dan perempatan yang nyaris sama. Sehingga banyak orang terkecoh saat masuk kawasan tersebut.
Salah seorang warga Kecamatan Sukun, Kota Malang, Dionsyia Ratna Anggita (35) mengaku sering tersesat di kawasan Sawojajar. Itu terjadi di awal-awal kunjungannya.
"Dulu saat ke rumah teman awal-awal sebelum hafal nama jalan ya sering tersesat. Apalagi gambaran jalan, tikungan, perempatan sama," ujar Anggita kepada detikJatim, Senin (15/8/2022).
Menurut Anggita, butuh waktu lama untuk menghafal jalan-jalan di kawasan tersebut. Bagi yang jarang lewat, kemungkinan untuk tersesat masih besar.
Simak Video "Video: Longsor-Pohon Tumbang Tutup Jalur Lintas Selatan Lumajang-Malang"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)