Kabupaten Trenggalek memiliki 51 pulau yang berada di Samudra Hindia. Dua di antaranya berada terluar dan rutin dilakukan patroli.
Kedua pulau terluar itu yakni bernama Pulau Ngekel atau Sekel dan Pulau Panikan. Keberadaan pulau tanpa penghuni tersebut rutin dipantau oleh patroli gabungan kepolisian, TNI maupun Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP).
Kapolsek Watulimo AKP Suyono mengatakan kedua pulau itu memang telah ditetapkan sebagai pulau terluar. Hal ini juga telah dikuatkan dengan adanya Keputusan Presiden (Keppres).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai Keppres Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar, Sekel dan Panikan masuk sebagai pulau kecil terluar. Kalau tidak salah di Jatim hanya ada tiga, yang satu di Jember, Pulau Nusabarong," kata Suyono, Senin (8/8/2022).
Menurutnya Pulau Sekel berada di 08Β°24'9" LS - 111Β°42'41 BT. Pulau tersebut berjarak sekitar 4,6 mil dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi. Sedangkan Pulau Panikan berada di 08Β°24'9" LS - 111Β°42'41 BT atau sekitar 23 mil dari Prigi.
"Pulau Sekel ukurannya kecil, berupa batuan. Saat ini pulau tersebut digunakan untuk tempat mercusuar, untuk membantu navigasi kapal laut," terang Suyono.
Sedangkan Pulau Panikan yang lokasinya berada di barat Pulau Sekel memiliki ukuran lebih besar. Kedua pulau terluar itu tidak berpenghuni.
"Meskipun pulau tidak berpenghuni, tetap menjadi perhatian kami, karena masuk wilayah daratan Indonesia," imbuhnya.
"Di laut kan banyak nelayan yang beraktivitas, jadi sekaligus patroli wilayah. Kalau di darat Polsek Watulimo juga melakukan patroli ledang pantau pesisir," jelasnya.Suyono menambahkan tim gabungan dari Polisi, TNI, PSDKP rutin melakukan patroli untuk memantau pulau terluar itu. Hal itu sebagai upaya pengamanan teritori Indonesia sekaligus patroli kondisi wilayah.
Menurutnya untuk patroli laut, petugas gabungan belum memiliki kapal khusus. Selama ini petugas berpatroli dengan meminjam kapal nelayan setempat.
"Biasanya kami pakai kapal nelayan jenis slerek, karena sesuai dengan karakter laut selatan. Kalau kapal khusus belum ada," tandas.
(abq/sun)