Busa Muncul Setinggi 2 Meter di Sungai Mulyorejo Dampak Rumah Pompa Dinyalakan

Busa Muncul Setinggi 2 Meter di Sungai Mulyorejo Dampak Rumah Pompa Dinyalakan

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Selasa, 02 Agu 2022 15:50 WIB
Surabaya -

Warga di kawasan Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya, mengeluhkan busa-busa yang beterbangan di jalan. Busa-busa itu berada di Sungai Mulyorejo akan meninggi dan tertiup angin hingga beterbangan ke jalan serta ke rumah-rumah.

Busa yang muncul hingga setinggi 2 meter dari permukaan sungai itu muncul saat Rumah Pompa Bozem Kalidami I dinyalakan.

Operator Rumah Pompa Bosem Kalidami 1 Zainul Chasik (52) menyebutkan bahwa busa itu selalu muncul saat pompa air dinyalakan. Dan hari ini dia menyalakan pompa air besar atau biasa disebut pompa air banjir sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi mulai (menyalakan) pompa sekitar jam 6 lebih. Berakhir sampai 09.30 WIB sudah dimatikan pompa besarnya (pompa banjir). Tinggal pompa selat saja. busa yang ngumpul kurang lebih 2 meter dari permukaan air," ujarnya kepada wartawan, Selasa (2/8/2022).

Menurutnya, bila pompa air dimatikan dengan sendirinya busa itu akan hilang karena aliran sungai pembuangan di Kejawan Putih Tambak itu langsung mengalir ke muara atau ke laut.

ADVERTISEMENT

"Begitu pompa air dimatikan akan hilang dengan sendirinya. Karena ini alirannya kan langsung ke muara, ke laut," katanya. "Tadi benar-benar sudah hilang kurang lebih 1 jam setelah pompa air saya matikan," jelasnya.

Zainul mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan munculnya busa tersebut. Ia hanya memastikan, setiap kali pompa ia nyalakan busa selalu muncul. Ia pun tidak bisa memastikan apakah kandungan limbah rumah tangga yang menyebabkan busa itu muncul.

"Saya tidak tahu kalau itu (limbah rumah tangga). Tapi, setiap kali pompa dinyalakan selalu mengeluarkan busa kalau musim panas atau musim kemarau. Kalau musim hujan ada campuran air hujan, jadi tidak sampai keluar busa," katanya.

Biasanya, ia akan menyalakan pompa air itu ketika air di Bozem Kalidami sudah meninggi. Seperti pagi tadi ketika ketinggian air di sana mencapai level 90 sentimeter. Ia pun segera menyalakan pompa air tersebut.

"Tak pompa tadi pagi soale level (air)-nya tinggi sekitar 90 cm. Saya hidupkan pompa: pompa banjir dan pompa selat. Terus busanya ngumpul di saluran pembuangan yang di sisi timur," ujarnya.

Ada pun asal air yang masuk ke Bozem Kalidami itu menurutnya dari sungai yang memang melewati sejumlah lokasi di Surabaya. Yakni aliran Sungai Srikana yang melintasi kawasan Menur dan Karang Menjangan.

"Ini dari saluran Srikana. Juga dari Samsat Menur itu, kemudian dari Karang Menjangan. Larinya ke sini, lalu dibuang ke laut. Kalau dari sini ke laut sekitar 5 kiloan. Ini rumah pompa terakhir menuju ke muara," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/fat)


Hide Ads