Taksi Terbang Ramah Lingkungan Pertama Kali Mengudara di Indonesia

Kabar Otomotif

Taksi Terbang Ramah Lingkungan Pertama Kali Mengudara di Indonesia

Tim detikOto - detikJatim
Senin, 01 Agu 2022 10:27 WIB
Taksi Terbang EHANG 216
Taksi terbang, Foto: Pool
Surabaya -

Taksi terbang EHang 216 akhirnya mengudara di Indonesia. Taksi terbang yang dibawa oleh Prestige Motors ini untuk pertama kalinya terbang di perhelatan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022.

Dilansir detikOto, demo flight Taksi Terbang EHang 216 dilakukan di Lapangan Parkir B3, JIExpo Kemayoran, Jakarta. Tepatnya pada hari terakhir PEVS 2022, kemarin Minggu (31/7).

Tian Xing He, perwakilan dari EHang mengapresiasi seluruh support stakeholders pada demo flight ini. Menurutnya, taksi terbang ini pertama kali mengudara di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penerbangan EHang pada PEVS 2022 menjadi yang pertama di Indonesia untuk demo flight dari Titik A ke Titik B," ujar Tian Xing He.

EHang 216 terbang dengan lancar selama 15 sampai 30 menit untuk masing-masing sesi. Penerbangan EHang 216 pertama ini dihadiri oleh Staf Khusus Kepresidenan Diaz Hendropriyono, Staff Representation of National Air Police Director KBP Danny S, Executive Chairman Of Prestige Aviation Rudy Salim dan Vice President of EHang Zhejun Tang beserta jajaran EHang, Sekretaris Jenderal PERIKLINDO Tenggono Chuandra Phoa, serta Project Director PEVS 2022 Hendra Noor Saleh.

ADVERTISEMENT

Taksi terbang EHang 216 yang dibawa Prestige Aviation sebelumnya sudah pernah terbang secara vertikal di area outdoor JIEXpo Kemayoran. Namun saat itu belum ada penumpang di dalamnya. Ketika itu taksi terbang tersebut juga tidak bergerak alias statis di atas udara.

Dilansir situs resmi EHang, pendiri EHang Holdings Limited, Huazhi Hu mengklaim taksi terbang itu sudah diuji di puluhan kota pada 8 negara. Seperti China, AS, Korea Selatan, Austria, Belanda, Qatar dan UEA (Uni Emirat Arab). Bahkan, di negara asalnya, China, taksi terbang EHang sudah resmi digunakan untuk transportasi wisata.

"Sejak 2017, kami telah melakukan lebih dari 10.000 penerbangan percobaan dengan AAV (Autonomous Aerial Vehicle) kami di 41 kota dan 8 negara. AAV kami telah lulus pengujian ketat dengan muatan kosong, muatan kargo, dan muatan penumpang. Banyak orang telah mengalami penerbangan di AAV kami," kata Hu.

EHang 216 dikendalikan melalui pusat komando dengan kendali cerdas dan tanpa awak. EHang 216 juga menggunakan seperangkat sistem intuitif dan menyediakan 5 fungsi inti. Yakni pemantauan, perjalanan terbang, pengendalian, peringatan dini, dan manajemen kluster.

Dengan menggunakan tenaga listrik, EHang 216 menjadi ramah lingkungan dan dapat mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh emisi. Pengisian daya dapat menggunakan sumber daya listrik 220V atau 380V dalam 1 jam pengecasan paling cepat. Ehang diketahui bisa menampung muatan maksimal 220 kg. Kecepatan maksimalnya bisa ditempuh 130 km/jam.




(hse/dte)


Hide Ads