.webp)
Hanan Attaki buka suara terkait sejumlah penolakan kegiatan dakwahnya di berbagai daerah di Jatim. Menurutnya, penolakan itu merupakan sebuah hikmah.
"Dinamika-dinamika yang terjadi selama ini menjadi sebuah hikmah ya. Bahwa ada pepatah tak kenal maka tak sayang. Mungkin harus sering silaturahmi, lebih sering dialog, ngobrol diskusi insyaallah yang kayak gitu saling kenal dan saling support," kata Hanan saat di Sumenep, Madura, Minggu (31/7/2022).
"Seperti yang saya sampaikan di dakwah tadi. Kita ini kalau gak jadi muhajirin ya jadi ansor. Kalau kita yang jadi muhajirin ya kita belajar kalau yang jadi ansor kita yang memfasilitasi orang yang akan belajar," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mendapat penolakan, dia menyebut hal itu bukan sesuatu yang negatif. Sebaliknya pria asal Aceh menyebut ada hikmah.
"Maka apa yang terjadi beberapa hari ini bukan negatif atau heboh. Justru ini adalah sebuah hikmah dan momentum, yuk kita ngobrol bareng, musyawarah, mufakat bareng sebagaimana itu adalah spirit dalam pancasila kita yang diselesaikan segala sesuatu diselesaikan secara mufakat musyawarah sehingga kita bisa mendapatkan kebaikan bangsa, agama dunia dan akhirat," jelasnya.
Sedangkan saat ditanya terkait sinyalir yang diduga menjadi ormas terlarang, Hanan enggan menanggapi lebih lanjut. Sebab hal itu telah diklarifikasi sebelumnya. Dalam klarifikasinya, ia membantah menjadi anggota ormas terlarang.
"Itu sudah ada klarifikasinya. Udah selesai. Insyaallah ini mau pulang dulu," tandas Hanan.
Sebelumnya, Ustaz Hanan Attaki tetap datang dan mengisi pengajian umum di Sumenep. Ia mengisi acara di Masjid Nur Muhammad, Jalan Trunojoyo, Sabtu (30/72022) malam.
(abq/fat)
