Pelaku Fashion Week Surabaya Diingatkan Agar Berpakaian Sopan Saat Adu Busana

Pelaku Fashion Week Surabaya Diingatkan Agar Berpakaian Sopan Saat Adu Busana

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 28 Jul 2022 19:21 WIB
Kadis Kominfo Surabaya M. Fikser
Kadis Kominfo Surabaya M. Fikser (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Pemkot Surabaya tidak melarang kreatifitas warga menggelar fashion street atau fashion week di Tunjungan Romansa. Kegiatan itu tak dilarang sepanjang tidak membuat kemacetan, tidak mengganggu kenyamanan warga lainnya, dan yang terpenting menggunakan busana sesuai norma.

Kadis Kominfo Surabaya M. Fikser mengatakan pemkot akan memberikan ruang seperti Balai Pemuda untuk kawula muda berekspresi. Sementara di Jalan Tunjungan bisa menggunakan pedestrian untuk berkreatifitas, sehingga tidak mengganggu aktivitas jalan umum.

"Tentunya dengan pakaian yang memiliki norma. Artinya, kalau dia laki-laki berpakaian sepantasnya laki-laki, tidak berlebihan. Jika itu masih terjadi di Jalan Tunjungan, pemkot dalam hal ini Satpol PP akan melakukan penertiban," kata Fikser kepada wartawan di Humas Pemkot, Kamis (28/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini untuk menjaga norma-norma agama dan sosial masyarakat. Tapi tidak membatasi ekspresi anak-anak muda di Kota Surabaya," ujar Fikser.

Fikser mengatakan Wali Kota Eri Cahyadi sendiri telah meminta dinas terkait menyiapkan ruang untuk masyarakat berekspresi di Balai Pemuda. Karpet merah pun berencana disiapkan, tepatnya di ruang kosong tengah alun-alun.

ADVERTISEMENT

Untuk rencana penutupan Jalan Tunjungan setiap hari Sabtu pun masih dikaji, sebab nantinya akan ada pengalihan arus lalu lintas dan sosialisasi kepada masyarakat. Tetapi untuk sementara, masyarakat bisa fashion street di pedestrian dan tidak menutup jalan.

"Karena sampai hari ini juga pembahasan soal penutupan jalan belum ada, karena banyak yang bertanya kepada kami bahwa Sabtu harus ditutup atau ndak jalannya. Tadi koordinasi kami dengan kepala dinas perhubungan, sampai saat ini belum ada rencana penutupan jalan," jelasnya.

Jika pun fashion street di pedestrian juga tak kalah menarik dibandingkan di zebra cross yang bisa menimbulkan kemacetan. Tak hanya fashion street, ada pula pertunjukan musik, pantomim dan lainnya di pedestrian. Sehingga tidak mengganggu jalan raya.

"Tidak kemudian zebra cross bolak balik berhenti, terus jadi macet. Kemudian juga berekspresi berlebihan, tidak memperhatikan norma, laki-laki berpakaian perempuan. Ini kan juga bukan tempatnya. Itu yang kemudian kenapa fungsi dari pemkot menjaga semua norma itu bisa berjalan dengan baik di Surabaya," pungkasnya.




(iwd/iwd)


Hide Ads