Pengacara Gus Samsudin Buka Suara soal Geger Pesulap Merah

Pengacara Gus Samsudin Buka Suara soal Geger Pesulap Merah

Fima Purwanti - detikJatim
Rabu, 27 Jul 2022 17:02 WIB
Tangkapan layar video kronologi yang diunggah di akun Marcel Radhival saat pertemuan Pesulap Merah dengan Gus Samsudin
Momen pertemuan Pesulap Merah dengan Gus Samsudin. (Foto: tangkapan layar/YouTube Marchel Radival)
Blitar -

Pengacara Gus Samsudin Blitar Supriarno angkat bicara soal kedatangan Marcel Radhival alias Pesulap Merah. Pihaknya membenarkan sudah ada omongan soal rencana pembuktian dari pesulap merah.

Namun Supriarno mengaku, saat mendapatkan pernyataan untuk pembuktian itu, ia tidak mengetahui secara pasti kapan Pesulap Merah akan datang ke Padepokan Gus Samsudin.

"Iya memang sebelumnya saya dan dia (Marcel) sudah sempat telepon. Kami persilakan datang. Tapi tidak tahu kapan datangnya, tiba-tiba sudah kemari," kata Supriarno kepada detikJatim, Rabu (27/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhirnya pada Rabu (20/7) Pesulap Merah dan timnya tiba-tiba datang ke Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kademangan, Blitar untuk melakukan pembuktian. Tapi, Pesulap Merah enggan masuk ke dalam padepokan tersebut.

Ia mengakui, dirinya sempat berkomunikasi dengan Pesulap Merah secara pribadi soal rencana pembuktian Gus Samsudin. Itu terjadi sepekan sebelum kedatangan Marcel ke padepokan Gus Samsudin.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, dalam obrolan yang singkat itu Marcel sendiri belum memutuskan jadwal final kedatangannya ke Padepokan.

"Iya memang. Mungkin tidak dibalas oleh admin di YouTube, tapi sudah ngobrol dengan saya. Baik kok dia, kami pun juga ngobrol biasa. Sampai akhirnya tiba-tiba datang ke sini," katanya.

Terkait pembuktian, Supriarno mengatakan, pihak Gus Samsudin siap menerima siapa pun yang ingin melakukan pembuktian. Ia hanya meminta agar mengikuti aturan yang ada. Termasuk datang secara baik-baik.

"Boleh, siapa pun boleh datang. Termasuk untuk pembuktian dan sebagainya. Cuma, (yang) disayangkan kalau tidak ikut aturan," katanya.

Menunjukkan identitas atau KTP, menurutnya, sudah menjadi prosedur sebelum masuk ke dalam Padepokan Gus Samsudin.

Hal itu untuk pendataan, baik tamu, pasien dan sebagainya. Sementara, larangan merekam gambar dan sebagainya untuk menjaga privasi pasien dan keluarganya.

"Sekali lagi kami mempersilakan untuk pembuktian dan lainnya. Larangan merekam itu bukan untuk menutupi atau apa, tapi kami ingin menjaga privasi pasien dan keluarga yang mendampingi," ujarnya.




(dpe/dte)


Hide Ads