Komunikasi Terakhir Sertu Bayu dengan Ibunya sebelum Tewas di Papua

Komunikasi Terakhir Sertu Bayu dengan Ibunya sebelum Tewas di Papua

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 27 Jul 2022 15:05 WIB
Ibu Sertu Bayu Sri Rejeki ditemui di rumahnya di Jetis Mojokerto
Ibu Sertu Bayu Sri Rejeki ditemui di rumahnya di Jetis Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Percakapan via telepon pada 6 November 2021 menjadi obrolan terakhir Sri Rejeki Puji Lestari (52) dengan putranya Sertu Marctyan Bayu Pratama. Karena dua hari setelahnya, prajurit TNI AD itu tewas karena diduga dianiaya 2 perwira saat ditugaskan di Jayapura, Papua.

Sertu Bayu merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sri Rejeki dan Sri Doso (55). Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang kini berusia 2,5 tahun. Putranya kini tinggal bersama istrinya, Dika Sensia Wirandani di Grobogan, Jateng.

Juni 2021 menjadi penugasan kedua kalinya bagi Sertu Bayu ke Papua. Sebelum diberangkatkan, ia sempat mengunjungi rumah ibunya di Jetis, Mojokerto bersama istri dan putranya pada 12 Juni tahun lalu. Prajurit dari kesatuan TNI AD di Sukoharjo, Jateng ini meminta ibunya menggelar selamatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum berangkat dia ke sini dulu minta dibuatkan selamatan. Saya undang satu RT, dia minta didoakan di sana (selama penugasan di Papua) tidak ada apa-apa, tidak ada halangan," kata Sri kepada wartawan di rumahnya, Rabu (27/7/2022).

Diberangkatkan ke Papua pada 26 Juni 2021 Sertu Bayu tiba di Timika tiga hari kemudian. Sri mengaku rutin berkomunikasi dengan putranya. Setidaknya tiga hari sekali Sertu Bayu menelepon dirinya. Sebab itu, sedikit banyak staf administrasi di salah satu SMPN di Gresik ini mengetahui persoalan yang dialami anak sulungnya.

ADVERTISEMENT

"Ada masalah itu (utang piutang dengan beberapa temannya), dia dipindahkan ke Jayapura. Di situ dia mulai ada mengeluh sama saya," terangnya.

Ibu dua anak ini terakhir kali berkomunikasi melalui telepon dengan Sertu Bayu dua hari sebelum anak sulungnya itu tewas. Menurutnya, saat itu ponsel putranya masih disita. Dia titip pesan melalui teman Bayu agar putranya itu segera menghubungi dirinya saat ada kesempatan.

Bayu pun menelepon dirinya pada 6 November tahun lalu. "Tanggal 6 November dia telepon saya masih dalam keadaan sehat, tidak mengeluh apa-apa. Dia minta saya tidak perlu khawatir," kata Sri.

Keinginan Sri menghubungi Bayu saat itu, salah satunya untuk memberi kabar baik persoalan utang. Sertu Bayu berutang ke beberapa temannya sekitar Rp 160 juta. Sri terpaksa menjual tanahnya untuk melunasi utang itu.

"Saya sampaikan kalau utangnya sudah saya lunasi, dia saya minta tidak perlu memikirkan itu lagi karena duit bisa dicari. Saat itu, dia menunggu keputusan komandannya yang kebetulan sedang tidak di tempat. Ketika video call dengan istrinya juga sehat, wajahnya tidak ada luka," katanya.

Sebab itu Sri enggan percaya saat mendapat kabar duka kematian Sertu Bayu karena sakit pada 8 November sekitar pukul 14.00 WIB. Putranya dinyatakan tewas hari itu juga sekitar pukul 03.00 waktu Jayapura. Jenazahnya dimakamkan keesokan harinya di TPU Praci Maloyo, Kartasura, Sukoharjo, Jateng.

Sri lantas berupaya menggali informasi sekaligus mencari keadilan untuk putra sulungnya. Berdasarkan informasi itu, Bayu tewas karena diduga dianiaya Lettu NS dan Letda M di markas Satgas Jayapura 7 November 2021 malam.

Anak sulung 2 bersaudara pasangan Sri Rejeki dan Sri Doso (55) itu diduga dipukuli berulang kali. Salah satunya menggunakan selang air.

Menurut Sri, dua terduga pelaku saat itu menjadi bagian keamanan di satgas tempat anaknya bertugas. Kasus kematian Sertu Bayu sempat ditangani Pomda Jayapura.

Lettu NS dan Letda M ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan, kasus penganiayaan itu sempat disidangkan oleh Oditur Militer (Odmil) Jayapura. Namun, perkara itu dilimpahkan ke Odmil Jakarta karena saksi-saksi sudah kembali ke Jawa setelah penugasan di Papua.

Sri pun bersyukur mendapat dukungan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Didampingi pengacaranya dan 6 orang dari lembaga perlindungan korban dan saksi (LPSK), ia bertemu langsung dengan Andika di Mabes TNI 11 Juli 2022. Andika meminta kasus kematian Sertu Bayu diusut tuntas.




(dpe/iwd)


Hide Ads