Mengenang Sosok Sertu Bayu, Prajurit TNI yang Tewas di Papua

Mengenang Sosok Sertu Bayu, Prajurit TNI yang Tewas di Papua

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 27 Jul 2022 13:52 WIB
Sri Rejeki menunjukkan Foto Sertu Bayu semasa hidup
Sri Rejeki menunjukkan Foto Sertu Bayu semasa hidup. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Sertu Marctyan Bayu Pratama tewas diduga karena dianiaya perwira pertama TNI AD saat bertugas di Papua 8 bulan yang lalu. Ia meninggalkan seorang istri dan satu anak laki-laki yang baru berusia 2,5 tahun. Seperti apa sosoknya?

Ibu Sertu Bayu Sri Rejeki Puji Lestari (52) mengatakan putra sulungnya memang bercita-cita jadi tentara. Setelah tamat SMA di Gresik, Bayu dua kali mengikuti seleksi TNI AD di Palangkaraya, Kalteng. Pemuda kelahiran 21 Maret 1992 ini mengikuti jejak paman dan kakek ibunya yang juga anggota TNI.

"Saya kuliahkan tidak mau karena dia ingin jadi tentara. Daftar dua kali di Palangkaraya. Kebetulan di sana ada orang yang membantu latihan sebelum tes. Bukan keluarga, orang lain. Pertama karena berat badannya kurang, detak jantungnya kayak takut gitu. Tahun 2010 gagal," kata Sri di rumahnya, di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Rabu (27/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayu akhirnya lolos seleksi TNI AD pada 2011. Sri mengatakan putra sulungnya itu menjalani pendidikan di Pontianak, Kalbar. Setelah lulus pendidikan Bayu langsung mengikuti seleksi pasukan elit TNI pada 2013. Setelah menjalani pendidikan 7 bulan, ia ditugaskan di Sukoharjo, Jateng sejak 2014.

"Dia pernah tugas ke Papua tahun 2017. Saat itu dia belum menikah. Dia pernah ikut latihan gabungan di Australia, Singapura, dan Malaysia," terangnya.

ADVERTISEMENT

Sertu Bayu adalah putra sulung dari dua bersaudara pasangan Sri Rejeki dan Sri Doso (55). Ia mempunyai seorang adik perempuan yang belum lama menikah. Bayu sendiri menikah dengan Dika Sensia Wirandani pada April 2019. Bayu dan Dika dikaruniai anak laki-laki yang kini berusia 2,5 tahun.

"Dia sama saya sangat sayang sekali. Apapun dia ngomong sama saya. Bahkan setelah menikah masih dekat sama saya. Ada masalah apa dengan istrinya, dia ngomong ke saya, minta solusi," ungkap Sri mengenang sosok putranya.

Tidak hanya itu, kata Sri, Sertu Bayu juga peduli terhadap adik perempuannya. Sebelum berumah tangga, ia kerap membantu biaya kuliah sang adik.

"Setelah menikah saya agak kasihan, biar buat beli susu anaknya," jelasnya.

Kinerja Sertu Bayu sebagai prajurit TNI AD juga tergolong baik. Sepulang dari penugasan di Papua pada 2018, ia menjadi ajudan 3 atasannya kurang lebih selama 3 tahun. Posisinya digantikan prajurit yang lain setelah menikah.

Bapak anak satu ini lantas ditugaskan ke Papua untuk kedua kalinya pada Juni 2021. Yaitu di Timika dan Jayapura. Namun, Sertu Bayu tewas diduga dianiaya perwira pertama TNI AD.

Kabar tewasnya Bayu diterima Sri pada 8 November tahun lalu. Jenazahnya dimakamkan di TPU Praci Maloyo, Kartasura, Sukoharjo keesokan harinya.

"Karena keluarga kami banyak di Solo. Saya dan suami tinggal di Mojokerto ini sejak 1995," tandas Sri.

Sri bertemu langsung dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Jakarta untuk mencari keadilan bagi putranya pada 11 Juli 2022. Panglima TNI pun meminta kasus kematian Sertu Bayu diusut tuntas.




(dpe/iwd)


Hide Ads