Catatan Kepolisian Soal Pembubaran Kayutangan Street Style di Malang

Catatan Kepolisian Soal Pembubaran Kayutangan Street Style di Malang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 26 Jul 2022 19:05 WIB
kayutangan street style
Kayutangan Street Style, Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim/file
Malang -

Demam Citayam Fashion Week menjalar hingga ke Kota Malang lewat Kayutangan Street Style. Sejumlah muda-mudi menggelar fashion show serupa di kawasan Kayutangan Heritage pada Jumat (22/7). Namun, polisi membubarkan kegiatan bertajuk Kayutangan Street Style itu karena dianggap tak mengantongi izin.

Agenda Kayutangan Street Style diadakan di zebra cross simpang empat Rajabali. Tepatnya di Jalan Jaksa Basuki Rahmat.

Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan mengatakan pihaknya membubarkan kegiatan karena tak memiliki izin. Jika sudah ada izin dari pihak terkait, maka rekayasa lalu lintas dapat dilakukan untuk menghindari kemacetan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecuali telah melalui izin dari pihak kepolisian, maka kita bersama Dishub bisa melakukan rekayasa lalu lintas," terang Supiyan kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).

Meski begitu, kepolisian mengatakan tak sembarangan untuk memberikan izin. Harus ada kajian dan pertimbangan terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

"Tentu ada pertimbangan khusus terkait dampak, apakah ada gangguan Kamtibmas dari kegiatan tersebut," ujar Supiyan.

Sementara Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Handi Priyanto menegaskan bahwa zebra cross merupakan sarana bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan. Bukan untuk fashion show.

"Mari pergunakan fasilitas yang ada sesuai dengan peruntukannya, apalagi Kayutangan ini jantung pusat kota. Mungkin fashion show hanya satu dan dua tapi yang nonton banyak," ujar Handi terpisah.

Handi mengaku traffic ligth di simpang empat Rajabali diatur menggunakan sensor pergerakan kendaraan, bukan diatur manual. Karenanya, hal itu akan membahayakan apabila digunakan untuk kegiatan lain.

"Sementara di situ (Kayutangan) tertanam traffic light dinamis, bukan manual tapi otomatis. Tidak bisa kita katakan kalau merah dipakai jalan, kalau hijau minggir. Sepanjang sinyal kita tidak bisa menangkap pergerakan mobil di situ ya akan merah terus," paparnya.

"Karena penuh orang berkerumun maka sinyal inframerah kita tidak bisa menangkap sinyal pergerakan mobil ya kasihan pengendara akan merah terus, durasinya berpengaruh bisa macet panjang itu," sambungnya.

Handi mengimbau agar kegiatan fashion tak digelar di atas median jalan apalagi zebra cross. Dirinya mengimbau untuk mencari tempat lain.

"Kalau mau fashion show bisa di tempat lain. Kami imbau jangan di jalan karena mengganggu bukan melarang fashion show tapi gunakan tempat lain," tegasnya.




(hse/iwd)


Hide Ads