Marcel Ravidhal alias Pesulap Merah sempat datang ke Polres Blitar setelah meninggalkan Desa Rejowinangun, Kademangan, Blitar tempat Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin Jadab. Pesulap merah dan timnya datang ke Polres Blitar untuk meminta bantuan pengamanan.
Saat di Polres Blitar, Pesulap Merah tidak melaporkan peristiwa yang dia alami di Gus Samsudin. Ia hanya meminta bantuan pengamanan untuk menjemput kedua rekannya yang ternyata tertinggal di Kantor Desa Rejowinangun.
"Iya saya dan tim memang sempat ke Polres Blitar untuk minta bantuan pengamanan. Karena ada dua orang teman saya yang masih di Kantor Desa Rejowinangun, tidak bareng pulang ke Stasiun," terang Marcel saat dikonfirmasi detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marcel menyebutkan, pihaknya tidak melaporkan peristiwa yang terjadi di sekitar Padepokan Gus Samsudin. Sebab itu akan memakan banyak waktu, terutama untuk mengurus laporan tersebut.
"Enggak lapor, karena membutuhkan banyak waktu. Jakarta ke Blitar butuh 14 jam, dan itu pasti bolak-balik. Saya enggak ada waktu untuk itu," katanya melalui sambungan telepon Senin malam.
Saat di Polres Blitar, Marcel mengaku ia justru dimintai keterangan dari polisi namun hanya sebagai saksi. Setelah itu, dia dan timnya diantarkan ke penginapan oleh polisi.
"Cuma dimintai keterangan sebagai saksi, pas kejadian di sana. Setelah menjemput tim kami diantar ke penginapan," kata Marcel.
Sebelumnya, Polres Blitar membenarkan bahwa Pesulap Merah dan timnya datang untuk meminta bantuan pengamanan. Selain itu, mereka juga sempat sharing dan menceritakan kronologi kejadian saat mendatangi padepokan Gus Samsudin.
"Iya benar yang bersangkutan (Pesulap Merah) memang datang ke Polres Blitar. Ya setelah kejadian itu," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Tika Pusvita Sari.
Namun, saat dikonfirmasi detikJatim Senin kemarin, polisi tidak menyebut bahwa permintaan bantuan pengamanan itu termasuk untuk menjemput dua rekan Marcel yang masih tertinggal di Kantor Desa.
Sebelumnya, Pesulap Merah mengaku datang ke Blitar memang sengaja untuk membuktikan ilmu supranatural milik Gus Samsudin yang kerap ditayangkan di channel YouTube. Salah satunya, saat Gus Samsudin bisa mengeluarkan paku dari kelapa.
"Saya datang karena ingin pembuktian ilmu dari Mas Udin. Sempat saya bongkar trik pengobatannya yang bakar tisu. Kemudian dia menganggap itu fitnah dan membolehkan semuanya datang langsung alias undangan terbuka di tayangan video YouTube-nya," kata Marcel.
Marcel menyebut, pihaknya telah berupaya menghubungi seluruh nomor kontak yang ada di YouTube milik Gus Samsudin. Hal itu dilakukan dengan tujuan membuat janji. Namun, tak ada respons yang diberikan dari pihak Gus Samsudin.
"Semua kontak sudah saya hubungi, tapi tidak ada respons. Padahal di video dia bilang jangan nyindir-nyindir, tapi monggo datang langsung. Kemudian saya datang ke sana," terangnya.
Pesulap Merah pun sampai ke padepokan Gus Samsudin pada Rabu (20/7/2022). Penampilannya yang unik sempat menyita perhatian warga sekitar. Tampak beberapa warga menghampiri Pesulap Merah dan meminta foto bersama.
Marcel melanjutkan, pihak Gus Samsudin tidak memperkenankan adanya pengambilan video saat Pesulap Merah tiba di gerbang padepokan Gus Samsudin. Pesulap Merah pun meminta Gus Samsudin keluar dan melakukan pembuktian.
Di sana, Pesulap Merah juga meminta agar pembuktian itu dilakukan di luar padepokan agar bisa direkam sebagai bukti dan bisa disaksikan warga sekitar secara langsung.
"Tapi (Gus Samsudin) tidak mau keluar. Akhirnya saya balik. Tapi dimintai KTP. Sampai pak Kades juga datang minta KTP dan saya kasih di akhir video (bertajuk Full Kronologi) saya," kata Pesulap Merah.
Diketahui, Pesulap Merah baru pertama kali datang ke Blitar. Ini untuk membuktikan secara langsung ilmu atau praktik supranatural milik Gus Samsudin. Namun, aksi pembuktian itu gagal karena suasana yang sempat tidak kondusif.
(dpe/fat)