Puluhan pebasket tampak asyik bertanding di Jalan Nias 110, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya. Namun, ada yang unik, pertandingan ini tak seperti laga pada umumnya. Mereka bermain 2 vs 2 dengan setengah lapangan.
Dari pantauan detikJatim, pertandingan basket dengan konsep street competition itu kian seru. Bahkan, mengundang decak kagum para pengunjung Rumah Padat Karya Viaduct by Gubeng.
Manajer Rumah Padat Karya Viaduct by Gubeng, Hari Wicaksono mengatakan, kompetisi tersebut memiliki konsep streetball. Namun, aturan dan standar ring hingga durasi masih seragam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bicara streetball, nggak harus sesuai regulasi, tapi intinya aturannya kurang lebih sama, bedanya di lapangan," kata Hari kepada detikJatim, Sabtu (23/7/2022).
Kompetisi basket lokal 2 vs 2 pertama di Kota Pahlawan itu pun tak boleh diikuti pemain pro. Bahkan, usia pemain tak boleh melebihi 35 tahun.
"Ada 3 kategori, sesuai faktor usia. Pertama (usia) 16 sampai 25 man (pria), kedua 26 sampai 35 man, dan 16 sampai 25 woman (wanita). Kami beri kesempatan pada yang bukan pro player, supaya yang pengen coba nggak ngepir (minder)," ujar salah satu penggagas The Cage 2 vs 2 Basketball Fun Games itu.
Sementara itu, Camat Gubeng, Eko Kurniawan Purnomo mengaku senang dengan adanya kompetisi basket di kafe yang notabene menjadi rumah padat karya tersebut.
"Tujuannya, di samping menggeliatkan perbasketan, juga meramaikan viaduk, aktivitas apapun yang sifatnya positif monggo (silakan)," tuturnya.
Ia menerangkan, kegiatan yang hanya berlangsung dalam sehari dan diikuti 16 tim itu menggunakan sistem setengah kompetisi. Artinya, tak sekedar pertandingan eksebisi, tapi juga sambil bercanda.
"Kenapa kok 2 saja? Ya karena lapangannya terbatas, lapangannya nggak nyampek," katanya, kemudian tertawa.
Ia berharap, kompetisi tersebut tak hanya berlangsung sehari dan usai begitu saja. Melainkan, juga muncul bibit-bibit basket anak-anak muda dari Kota Pahlawan.
"Ini kan bisa dibilang trial ya, nanti kita kontak dengan Perbasi seperti apa, ke depannya seperti apa yang pasti kita galakkan terus. Jadi, kalau ada pembinaan bibit seperti apa, yang hanya fun seperti apa, jadi ya di samping rumah padat karya, tapi kita juga cetak bibit-bibit dengan konsep kafe seperti ini," tutupnya.
(hil/dte)