Duka Wafatnya Pilot Citilink Usai Bawa Pesawatnya Mendarat Darurat

Duka Wafatnya Pilot Citilink Usai Bawa Pesawatnya Mendarat Darurat

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 22 Jul 2022 08:46 WIB
Pesawat Citilink
Ilustrasi pesawat Citilink. (Foto: Citilink)
Surabaya -

Duka menyelimuti dunia penerbangan Indonesia. Pilot maskapai Citilink Capt. Boy Awalia (48) meninggal dunia usai membawa pesawatnya mendarat darurat di Bandara Juanda Surabaya. Pesawat tujuan Surabaya-Makassar ini telah mengudara, namun karena merasakan sakit, sang pilot membuat keputusan mendarat darurat.

Usai berhasil landing di Bandara Juanda, sang pilot sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawanya sudah tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RS Mitra Keluarga, Waru, Sidoarjo.

Berdasarkan informasi resmi dari Citilink, pesawat dengan nomor penerbangan QG 307 itu lepas landas pada Kamis (21/7/2022) pukul 06.00 WIB. Sekitar 15 menit usai mengudara, pesawat kembali dan mendarat lagi di Bandara Juanda. Rupanya, pilot mengalami darurat kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penerbangan QG307 rute Surabaya ke Ujung Pandang diberangkatkan sesuai jadwal pada pukul 06.00 WIB. Setelah kurang lebih 15 menit mengudara, penerbangan tersebut kembali mendarat di Surabaya dikarenakan pilot kami mengalami darurat kesehatan," kata Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai dalam keterangan resmi yang diterima detikJatim, Kamis (21/7/2022).

"Pesawat tersebut telah mendarat kembali pukul 07.00 WIB di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dengan baik dan selamat," imbuhnnya.

ADVERTISEMENT

Sebelum terbang, Dewa mengatakan semua kru termasuk sang pilot dinyatakan fit atau laik terbang. Dewa menyebut, seluruh kru telah dicek kondisi kesehatannya sebelum terbang. Kesemuanya dinyatakan laik terbang karena dalam kondisi yang fit.

"Dapat disampaikan bahwa sebelum melakukan penerbangan, Citilink Indonesia telah melakukan prosedur pengecekan kesehatan kepada seluruh crew yang bertugas dan dinyatakan fit atau laik terbang," tegas Dewa.

Usai dinyatakan meninggal, almarhum langsung diterbangkan dari Surabaya menuju Jakarta. Jenazah Boy diterbangkan ke Jakarta pada Kamis (21/7) pukul 14.05 WIB.

"Diterbangkan langsung pada hari ini dari Surabaya menuju Jakarta dan jenazah akan disemayamkan di Jakarta sesuai dengan penanganan prosedur yang berlaku," ujar Dewa.

Sosok Boy dikenal baik dan berdedikasi tinggi, di halaman selanjutnya!

Dewa mengaku pihaknya sangat kehilangan. Karena, sosok Boy dikenal sebagai pilot yang baik. Bahkan di perusahaan, Boy memiliki dedikasi tinggi. Untuk itu, pihak manajemen Citilink mengaku kehilangan sosok ini.

"Kami Manajemen Citilink mengucapkan turut bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian pilot kami, yang selama ini dikenal sangat baik dan memiliki dedikasi yang tinggi selama bertugas," kata Dewa.

Boy Awalia meninggal dunia usai memutuskan mendarat kembali atau return to base (RTB) ke Bandara Juanda saat merasakan sakit. Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya mengaku sempat mengecek kondisi sang pilot usai mendarat.

Usai mendapat informasi jika ada pilot yang sakit, petugas langsung bergegas mendatangi pilot tersebut. Petugas datang ke pesawat untuk mengecek kondisi sang pilot. Saat dicek, petugas menemukan jika denyut nadi sang pilot sudah tidak teraba.

"Ketika staf medis kami datang di pesawat, yang bersangkutan sudah tidak teraba nadinya," kata Plt Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya, dr Acub Zainal kepada detikJatim di Surabaya, Kamis (21/7/2022).

Acub menambahkan, pilot tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit. Saat di RS, dokter menyatakan jika sang pilot sudah tidak bernyawa.

Saat ditanya soal penyakit apa yang diidap Capt. Boy, Acub mengaku tidak mengetahuinya. Hanya saja, ia menyebut saat petugas mengecek di pesawat, Acub sudah menggunakan mayo tube.

Diketahui, mayo tube merupakan alat medis untuk membantu jalan nafas dalam menahan pangkal lidah dari dinding belakang fairing.

"Beliau dilarikan ke RS mitra keluarga. Sakit apa? Kami belum tahu karena saat datang di lokasi yang bersangkutan sudah terpasang mayo tube dan oksigen dengan nadi yang tidak teraba," tambah Acub.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads