Warga Ponorogo Tumplek Blek Nikmati Grebeg Suro 2022 Usai 2 Tahun Pandemi

Warga Ponorogo Tumplek Blek Nikmati Grebeg Suro 2022 Usai 2 Tahun Pandemi

Charolin Pebrianti - detikJatim
Jumat, 22 Jul 2022 08:20 WIB
Grebeg Suro 2022 di ponorogo
Grebeg Suro 2022 di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo - Perayaan Grebeg Suro 2022 dibuka di Alun-Alun Ponorogo. Antusias masyarakat pun tampak luar biasa. Pasalnya, 2 tahun lamanya kegiatan ini tertunda dampak COVID-19.

Salah satu penonton, Aldila Candra mengatakan sengaja mengajak suami karena ingin melihat pagelaran akbar tahunan milik Ponorogo. Dia pun rela antre membeli tiket.

"Iya ingin lihat pembukaan Grebeg Suro, penampilan Reog di panggung. Juga mau lihat adik ikut menari jathil," tutur Aldila kepada detikJatim di lokasi, Jumat (22/7/2022).

Pantauan detikJatim, selain tempat duduk di dalam area panggung, di luar pagar juga tampak banyak warga masyarakat yang turun ikut menonton.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi mengatakan perayaan Grebeg Suro tahun 2022 ada Festival Reog Mini (FRM) XVIII, Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXVII dan Peringatan Hari Jadi ke-526 Kabupaten Ponorogo.

"Kami ingin menggelorakan kembali semangat gotong royong dalam meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Judha.

Menurutnya, tahun 2022 ini menarik sebab ada perpaduan budaya dan santri. Untuk menunjukkan Ponorogo sebagai kota santri. Rencananya, ada 2022 penari Bujang Ganong dan penari sufi yang akan memecahkan rekor MURI.

"Festival Nasional Reog Ponorogo diikuti oleh 27 peserta, dari Kabupaten Ponorogo 13 peserta dan luar Ponorogo 14 peserta," tandasnya.

Pembukaan Grebeg Suro 2022 kali ini ditandai dengan aksi pecut samandiman oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Serta bertabur dengan kembang api.

"Grebeg Suro ini baru terlaksana usai 2 tahun terhimpit pandemi COVID-19. Anggaran diketok pada November 2021, saat itu merumuskan masih bermasker. Sekarang sayup-sayup Pandemi sudah melambaikan tangan tidak kembali lagi," ujar Giri.

Giri menambahkan even ini untuk membuka roda budaya dan roda santri. Perpaduan ini datang dari leluhur yang luar biasa. Sehingga harus diterjemahkan ke dalam pagelaran.

"Dengan gotong royong melalui event Grebeg Suro, bisa amanah, mohon bimbingan, amanah dari panjenengan, mohon maaf atas segala kekurangan," pungkasnya.


(fat/fat)


Hide Ads