Desakan mundur kepada Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus bermunculan. Setelah sebelumnya sempat ada demo di Kantor DPW PPP Jatim, kali ini desakan mundur datang dari politikus senior PPP Jatim, KH Imam Tahir.
Tahir mendesak Suharso Monoarfa mundur dari jabatan Ketum PPP. Sebab menurut Tahir, Suharso tidak memiliki keinginan membesarkan partai.
"Sekarang survei itu jelas acuan, ini sudah kurang setahun setengah pemilu dan kondisi PPP seperti begini. Jangan sampai Pak Suharso punya ambisi jadi ketum, sekarang sudah jadi tapi nggak ada tanggung jawab ke partai, dilepas begitu saja," kata Tahir kepada detikJatim, Rabu (20/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahir menyebut, sosok Suharso Monoarfa sama sekali tidak memperhatikan kondisi partai. Bahkan, jarang sekali menyapa kader di bawah.
"Mana komitmen untuk membesarkan partai? Apa sudah jadi ketum terus enak-enakan, kasihan kader di bawah," kata Tahir.
"Saya masih ingat zaman Pak Hamzah Haz ketum, itu turun ke bawah menyapa. Kalau sekarang kok lebih bangga ya jadi Bappenas timbang ketumnya," Tahir melanjutkan.
Tidak hanya menyoroti Suharso Monoarfa, Tahir juga mendesak Ketua DPW PPP Jatim Mundjidah Wahab lebih bekerja keras lagi untuk meningkatkan elektabilitas partai.
"Saya harap ketua PPP pusat, Jatim punya komitmen kuat untuk partai ini. Saya ingat di Jatim, PPP memiliki ketua almarhum Suleiman Fadli dan almarhum Masykur Hasyim begitu komit dan loyal memenangkan partai. Semangat-semangat itu yang sekarang sudah hilang di level ketua partai PPP," jelasnya.
Politikus yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Pakar DPW PPP Jatim itu menambahkan, jika PPP masih ingin lolos parlementary treshold, maka mulai hari ini harus ada evaluasi besar.
"Saya kira semua kader PPP di Jatim juga setuju, bahwa kinerja ketum sudah tidak pada jalurnya. Saya meminta beliau mundur (Suharso) dari jabatan Ketum PPP," katanya.
"Segera gelar Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk menentukan ketum PPP yang punya komitmen membesarkan partai," tukasnya.
(dte/dte)