Truk Pertamina menyeruduk mobil dan sejumlah sepeda motor di turunan Jl Transyogi jelang pertigaan CitraGrand Cibubur CBD, Kota Bekasi. Kecelakaan terjadi saat lampu merah menyala. Berikut penjelasan tentang pihak yang mengusulkan pemasangan lampu merah di lokasi tersebut.
Tim detikNews bertanya ke pihak CitraGrand Cibubur CBD, yakni Direktur Ciputra Group, Harun Hajadi. Awalnya, pihaknya mengusulkan ke Dinas Perhubungan Kota Bekasi ada rekayasa lalu lintas di sini.
"Kami mengusulkan ada solusi rekayasa lalu lintas karena persimpangan Jl Transyogi dan proyek itu (proyek CBD) simpang yang cukup besar," kata Harun Hajadi kepada detikNews, Selasa (19/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tidak ingat kapan usulan itu disampaikan ke Dishub Kota Bekasi dan akhirnya lampu lalu lintas (traffic light/TL) dipasang di lokasi. Yang jelas, lampu lalu lintas sudah terpasang pada Maret 2021, sebagaimana foto yang ditampilkan Google Street View. Namun demikian, lampu lalu lintas itu sebelumnya hanya memancarkan lampu oranye saja. Kata polisi, lampu merah baru dinyalakan sekitar 3 bulan lalu.
Meski begitu, Harun Hajadi menyatakan kecelakaan kemarin bukan semata-mata karena lampu merah.
"Kalau rem blong, apalagi keadaan jalan sedang macet sekali, ada lampu atau tidak ada lampu pasti terjadi kecelakaan," kata Harun.
Usulan pihak CitraGrand untuk rekayasa lalu lintas dijelaskannya bertujuan mengurangi kemacetan di lokasi. Namun soal adanya truk mengalami rem blong yang celaka, itu bisa terjadi di mana saja. Kebetulan, kata dia, peristiwa kemarin terjadi di dekat proyek CitraGrand Cibubur CBD.
"Usulan kita untuk adanya rekayasa lalu lintas itu dimaksudkan agar mengurangi kemacetan yang diderita warga seluruh kawasan yang ada di Jl Transyogi," kata dia.
Ke depan, dia membuka kemungkinan untuk mencopot lampu merah di pertigaan itu. "Kalau kita diajak bicara (oleh Dishub Kota Bekasi) ya kita bisa usulkan. Tetapi sebelum itu, menurut saya pasti Dishub akan melakukan kajian-kajian. Kita serahkan saja kepada kebijakan Pemkot Bekasi seperti apa," kata Harun.
"Yang pasti, kita sangat concern dan prihatin dengan kecelakaan yang sampai ada korban jiwa," imbuh Harun.
(hse/iwd)