Puluhan warga di Kabupaten Blitar tercatat terjangkit HIV/AIDS selama enam bulan terakhir. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) baru itu didominasi usia produktif.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Blitar, jumlah penderita HIV baru di Blitar mencapai 40 orang selama 6 bulan terakhir atau pendataan selama Januari hingga Juni 2022.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kabupaten Blitar,Eko Wahyudi mengatakan temuan kasus HIV ditemukan berdasarkan laporan data dari fasyankes. Sering gonta-ganti pasangan menjadi penyebab utama para penderita HIV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi penyebabnya kebanyakan melalui hubungan seksual. Melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang tidak sehat karena sudah terkena HIV/AIDS," katanya.
Menurut Eko, temuan 40 kasus pengidap HID/AIDS baru ini mencatatkan kenaikan sebanyak 90 persen. Padahal pada semester yang lalu temuan penderita hanya sekitar 23 kasus saja.
Ditambahkan Eko, penderita HIV didominasi oleh usia produktif. Yakni usia 19 tahun hingga 34 tahun. Umumnya, penderita HIV terdata saat melakukan testing di fasyankes. Ada pula yang terdata saat petugas menggelar kegiatan testing secara mobile.
"Dari testing dan hasilnya positif HIV, maka harus mendapat Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP). Kita punya 11 layanan itu. Seperti di RSUD Wlingi dan Srengat, kemudian 9 puskesmas. Jadi penderita bisa mengakses layanan dan dapat obat secara gratis," jelas Eko.
Diketahui, sejak tahun 2005 jumlah total kasus HIV di Kabupaten Blitar mencapai 1.557 kasus. Sebanyak 370 orang diantaranya meninggal dunia.
(abq/dte)