Gempa 5,5 yang mengguncang Pacitan, Minggu (17/7/2022) sore menyisakan cerita unik. Sejumlah warga mengaku sama sekali tidak merasakan getaran. Mereka baru sadar terjadi gempa setelah benda-benda di sekitarnya berubah posisi.
Bagi Ahsan (22), kipas duduk di dalam kamarnya menjadi sarana peringatan dini. Betapa tidak. Saat lantai 2 tempatnya berada mulai bergoyang, dirinya belum yakin jika terjadi gempa. Gerakan itu disusul olengnya kipas yang berada di atas meja.
"Mungkin saking keasyikan nge-game. Sampai goyangan keras pun nggak begitu terasa. Begitu kipasnya oleng baru saya nyadar," kata pemuda yang tinggal di Kelurahan Ploso itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gempa M 5,5 Guncang Pacitan |
Sadar terjadi gempa, Ahsan bergegas keluar ruangan. Langkahnya tertuju pada anak tangga. Langkahnya pun dia percepat hingga akhirnya mencapai teras belakang rumah. Dari situlah dirinya setengah berlari menjauhi bangunan.
"Pokoknya prioritasnya menjauhi bangunan dulu. Alhamdulillah nggak terjadi apa-apa," ucap mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Biasa salah satu perguruan tinggi di Malang itu.
Kisah serupa dialami Etty Kusuma. Warga Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku itu mengaku merasakan getaran. Hanya saja kekuatannya relatif kecil. Dia pun relatif tenang dan tak buru-buru keluar rumah. Saat itu posisinya tengah memasak di dapur.
Satu-satunya sarana peringatan dini yang membuatnya yakin adalah bunyi gemertak dari jendela. Bunyi mirip benda retak itu terdengan hingga beberapa detik. Perempuan yang sehari-hari bekerja di lingkup Dinas Sosial itu segera meninggalkan rumah menuju halaman.
"Refleks aja keluar rumah. Ternyata sebelum sampai halaman gempanya sudah berhenti," papar Etty yang juga aktif di organisasi Tagana (Taruna Siaga Bencana).
Sebelumnya BMKG mencatat adanya aktivitas gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo, pada pukul 16.13 WIB. Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer dan berpusat di 111 kilometer barat daya Pacitan.
(fat/fat)