Munculnya subvarian Omicron BA.5 menambah kekhawatiran dunia. Subvarian ini disebut jauh lebih menular dibandingkan varian Omicron sebelumnya. Tetap waspada ya, rek!
Sebuah studi yang dipublikasikan jurnal Nature mengungkap fakta baru terkait Omicron BA.5. Studi tersebut menerangkan jika BA.5 empat kali lebih kebal atau resisten terhadap vaksin COVID-19.
Studi itu menemukan subvarian tersebut kebal terhadap vaksin jenis mRNA, yang mencakup vaksin COVID-19 yang diproduksi Pfizer dan Moderna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Galur itu 'sangat mudah menular (hypercontagious)' dan berkontribusi dalam peningkatan rawat inap dan penerimaan ICU," kata Mayo Clinic dalam sebuah laporan yang dikutip detikHealth, Sabtu (16/7/2022).
Sementara dikutip dari laman Xinhua News, subvarian BA.5 menjadi penyebab dari 65 persen jumlah kasus di Amerika Serikat (AS). Ini didapatkan dari data terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Kepala Kelompok Vaksin Mayo Clinic, Dr Gregory Poland, mengatakan orang yang belum divaksinasi berpeluang lima kali lebih tinggi terinfeksi Omicron BA.5. Ini jauh lebih besar peluangnya daripada orang yang sudah divaksinasi lengkap beserta dosis ketiga (booster).
"Sementara potensi rawat inapnya mencapai 7,5 kali lebih tinggi dan peluang kematiannya tercatat 14-15 kali lebih tinggi," beber Dr Poland.
(hil/dte)