Apakah Air Putih Bisa Netralisir Kolesterol? Simak Penjelasan Dokter

Kabar Kesehatan

Apakah Air Putih Bisa Netralisir Kolesterol? Simak Penjelasan Dokter

Tim detikHealth - detikJatim
Rabu, 13 Jul 2022 01:33 WIB
Jenis air putih
Ilustrasi minum air putih/Foto: iStock
Surabaya -

Momentum Idul Adha, masyarakat kerap digempur aneka olahan daging. Hal ini membuat cemas masyarakat Indonesia, banyak yang takut berdampak pada naiknya kadar kolesterol. Jika terlanjur kebanyakan konsumsi daging, meminum air putih apakah bisa menjadi solusi?

Sebenarnya tidak ada antidot untuk asupan kolesterol yang terlanjur kebanyakan. Kadar kolesterol dalam tubuh tidak bisa dimanipulasi dengan konsumsi bahan tertentu, baik obat-obatan herbal maupun air putih. Hal ini diungkapkan Ahli gizi masyarakat, dr Tan Shot Yen.

Sebelum terlalu jauh dan kebablasan, dr Tan mengingatkan pasien segera mendapatkan penanganan tepat dari dokter. Meskipun mengonsumsi air putih juga tak ada salahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Badan manusia tidak bisa dimanipulasi, tidak bisa dipahami dengan cara-cara spekulatif. Kalau memang Anda punya kolesterol tinggi, nomor satu pergi ke dokter," ujarnya dalam program e-Life, yang dilansir dari detikHealth, Selasa (12/7/2022).

"Nggak usah main-main, pergi ke dokter. Ngaku sama dokternya, kasih lihat hasil laboratoriumnya. Kalau disuruh minum obat, ikuti dulu. Jangan menyesal. jadi nggak ada yang namanya air (bisa menetralisasi kolesterol tinggi dalam tubuh)," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Infused Water Bakal Ngefek?

Sementara infused water alias air mineral yang dicampur sari buah dari buah yang dipotong-potong dan dicemplungkan ke dalam air, kerap digandrungi banyak orang dalam menurunkan kadar kolesterol. Namun nyatanya tidak memicu efek signifikan pada tubuh, termasuk perihal menetralisasi kadar kolesterol. Hal tersebut diluruskan oleh dr Tan.

"Konsepnya begini, infused water pertama kali diperkenalkan di dunia untuk orang-orang yang nggak suka minum air. Karena air itu nggak ada rasanya. Orang-orang biasanya minum coke, apa pun itu, termasuk susu kental manis. Rasanya kalau minum air kok tawar," jelasnya.

"Ini ditemukan oleh beberapa orang yang sebetulnya (berpikir) 'oke bagaimana kalau kita kasih flavour?' Flavour itu sesuatu yang sifatnya tidak merusak, artinya bukan flavour dari sirup atau pemanis buatan, tapi flavour dari buah itu sendiri, flavour dari misalnya daun mint yang kita cederai supaya flavour-nya keluar. Kadang-kadang dicincang, diperas sedikit," sambung dr Tan.

Dengan fungsi infused water tersebut, dr Tan menegaskan, adalah 'overclaim' bila infused water disebut efektif memberikan efek signifikan pada tubuh. Alih-alih mengandalkan infused water, dr Tan lebih menganjurkan konsumsi buah secara langsung.

"Sangat 'overclaim' kalau dikatakan bahwa infused water menjadi sehat. Yang membuat menjadi sehat adalah Anda jadi minum lebih banyak," bebernya.

"Yang lebih penting justru Anda makan buahnya, yang ada dalam botol infused water. Manfaatnya bukan karena benda-benda itu dicelupkan ke dalam air minum, tapi karena Anda makan kebaikan dari buah yang dicelupkan," pungkas dr Tan.




(hil/iwd)


Hide Ads