.webp)
Wilayah Malang Raya terasa cukup dingin dibandingkan hari-hari biasanya. Bahkan, suhu terendah di Malang Raya sempat mencapai 16 derajat celsius pada beberapa waktu lalu.
Koordinator Bidang Data dan Observasi BMKG Malang, Ahmad Lutfi, mengatakan jika suhu dingin itu sudah terjadi sejak Juni 2022. Suhu dingin yang dialami saat ini merupakan bediding yang dianggap normal terjadi setiap tahun.
"Ini kondisi biasa dan setiap tahun terulang. Memang di bulan Juni sampai September 2022 itu lumrah kondisi bediding seperti ini. Akan tetapi kemunculan suhu dingin dalam beberapa bulan itu tidak terjadi rutin atau setiap hari," ujarnya kepada detikJatim, Selasa (12/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lutfi menjelaskan, suhu dingin ini terjadi ketika pada malam hari saat awan sangat sedikit atau tidak ada. Sehingga, sinar matahari yang diterima saat siang sampai sore hari akan dipantulkan kembali ke atmosfer. Hal itu berdampak pada laju penurunan suhu yang lebih cepat terjadi.
"Jadi akan mencapai kondisi dingin asal malam harinya tidak ada pertumbuhan awan terjadi. Ketika awan masih banyak maka suhunya tidak akan terlalu dingin dibandingkan jika tidak ada perawanan," terang Lutfi.
Meski penurunan suhu ini bukan kejadian ekstrem yang perlu dikhawatirkan, Lutfi tetap masyarakat agar memperhatikan kesehatan. Sehingga bisa tetap menjalankan aktivitas seperti biasa saat suhu dingin terjadi.
"Selain itu, masyarakat harus sering meng-update informasi dari BMKG terkait prakiraan cuaca karena kondisi cuaca tidak selamanya normal-normal saja tetapi juga bisa berubah kondisi menjadi lebih dingin," tandasnya.
(hil/dte)
