Seiring pertambahan usia seluruh bagian tubuh akan mengalami perubahan. Tak cuma rambut hingga wajah, penis juga mengalaminya.
Seperti dilansir detikHealth dari WebMD, Senin (11/7/2022) pada umumnya perubahan yang terjadi pada penis dikendalikan kadar testosteron.
Jumlah testosteron di dalam tubuh mungkin sedikit turun pada usia 20-an sampai 40-an, tetapi perubahannya tidak terlalu signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kadar testosteron menurun, akan muncul perubahan-perubahan pada sistem reproduksi.
Berikut ini 6 perubahan yang terjadi pada penis seiring bertambahnya usia seorang pria yang bisa diamati.
1. Rambut kemaluan
Sama seperti rambut-rambut pada bagian tubuh lainnya, rambut kemaluan juga akan menjadi tipis dan mungkin juga menjadi beruban.
2. Ukuran penis
Seiring bertambahnya usia, akan disadari bahwa ukuran penis akan berubah. Ukuran sebenarnya mungkin tidak berubah sama sekali. Tetapi jika Anda punya lebih banyak lemak pada tulang kemaluan tepat di atas penis area itu bisa mengendur dan membuatnya terlihat lebih kecil.
3. Bentuk penis
Bagi sebagian kecil pria, bentuk penis akan melengkung seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat memengaruhi panjang, ketebalan, dan fungsinya. Kondisi ini disebut penyakit peyronie, disebabkan oleh trauma fisik biasanya terjadi saat berhubungan seks.
4. Testis
Organ kecil yang terletak dalam skrotum ini merupakan organ untuk membuat sperma. Saat kadar testosteron menurun, produksi sperma akan melambat dan menyusut. Jika Anda mendapatkan terapi penggantian hormon, kelenjar pituitari akan berhenti mengirim sinyal ke testis Anda untuk membuat testosteron, dan mereka akan menyusut lebih banyak.
5. Skrotum
Skrotum berfungsi untuk mengatur temperatur pada testis. Skrotum dilapisi dengan otot polos yang berfungsi untuk menarik testis mendekat ke tubuh agar tetap hangat. Seiring bertambahnya usia, otot-otot tersebut tidak bekerja secara maksimal sehingga posisi skrotum akan mengendur.
6. Fungsi penis
Saraf pada penis menjadi kurang sensitif seiring bertambahnya usia. Ini dapat menyebabkan masalah pada gairah seksual Anda. Ketika kadar testosteron turun, disfungsi ereksi menjadi lebih mungkin terjadi.
(dpe/dte)