Perwakilan massa Jamaah Ansharu Syariah menuntut Holywings ditutup selamanya, diizinkan masuk ke Gedung Negara Grahadi Surabaya. Massa yang masih bertahan di depan Grahadi akhirnya membuka blokade jalan.
Massa yang semula memblokade 5 lajur, kini hanya menggunakan 1 lajur, tepatnya di depan Patung Gubernur Suryo. Namun mereka tetap berorasi sembari menungga hasil pertemuan perwakilan massa di dalam Gedung Grahadi.
Di tengah menunggu hasil perwakilan bertemu pejabat di gubernuran, salah satu orator meneriakkan beberapa tuntutan. Salah satunya: "Yang bikin huru-hura ini otak PKI", "Jawa Timur harus tetap kondusif, Jawa Timur harus tetap aman".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak bermusuhan dengan aparat. Yang bikin huru hara bukan ulama, tapi PKI," teriak salah satu orator, Selasa (5/7/2022).
Massa juga mengibarkan spanduk berisi nama ormas. Salah satu yang kentara di sejumlah spanduk dan bendera adalah Jemaah Ansyaru Syariah.
Terlihat pula ormas bendera dan spanduk berisi nama Hilal Merah Islam (Hilmi), Pemuda Islam Madura, dan lain sebagainya. Lainnya, sejumlah massa juga terlihat membawa bendera bergambar Bahar Smith dan Rizieq Shihab.
Sementara polisi terlihat bersiaga mengamankan jalannya aksi unjuk rasa ini. Kawat berduri di depan Gedung Negara Grahadi telah disiapkan. Bahkan, polisi juga menyiagakan water cannon.
Hingga pukul 13.15 WIB, perwakilan masih berada di dalam Gedung Negara Grahadi melakukan mediasi.
Muhammad Taufik, perwakilan aksi massa yang juga Ketua PA 212 Lamongan mengaku Holywings banyak mudharat daripada kebaikan.
"Kemarin bilangnya hanya restoran tapi berani jual miras," tambahnya.
Menurutnya, mereka sengaja membuat nama Muhammad. Padahal nama Muhammad junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
"Mereka tahu umat muslim tidak boleh minum miras dan namanya melecehkan junjungan kita (Nabi Muhammad SAW). Harusnya yang marah bukan kita saja. Sebab ada nama Maria. Dan itu Bunda Maria, jadi harusnya agama Nasrani harusnya marah. Tapi mungkin mereka tidak terbiasa demo kayak gini jadi kita wakili ini seluruh ulama dan tokoh masyarajat Jatim dan santri yang datang," tegasnya.
(fat/fat)