.webp)
Sebanyak 7 ribu ekor sapi di Blitar disuntik vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Rinciannya, 6 ribu ekor dari Kabupaten Blitar dan sisanya dari kota. Vaksinasi dilakukan secara bertahap di masing-masing kecamatan karena keterbatasan vaksinator.
Berdasarkan data Disnakkan Kabupaten Blitar, sebanyak 6.158 ekor sapi yang divaksinasi didominasi sapi perah. Ini karena sapi tersebut mendapat prioritas utama pemberian vaksin.
"Sesuai arahan Pemprov Jatim, vaksin PMK diutamakan untuk sapi perah. Kemudian baru sapi potong," ujar Kepala Disnakkan Kabupaten Blitar, Toha Mashuri pada detikJatim, Minggu (3/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam ribu lebih ekor sapi yang telah disuntik vaksin PMK tersebar di 19 kecamatan. Jumlah sapi yang telah divaksin PMK terbanyak di Kecamatan Gandusari, yakni sekitar 2.956 ekor dan Kecamatan Wlingi sekitar 544 ekor.
Toha menerangkan, vaksin PMK dilakukan secara bertahap. Itu karena keterbatasan tenaga vaksinator yang tersedia di lapangan. Pihaknya juga menggandeng masing-masing KUD untuk dapat membantu peternak dalam pelaksanaan vaksinasi PMK pada sapi.
"Vaksinasi PMK dilakukan dengan petugas yang mendatangi sasaran. Karena petugasnya terbatas, jadi KUD juga didampingi untuk prlaksaan vaksinasi PMK," jelasnya.
Senada, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Rodiyah. Ia menyebutkan, petugas vaksinasi PMK cukup terbatas untuk tiga Kecamatan. Sehingga, vaksinasi PMK dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal.
"Alhamdulillah meskipun tenaga vaksinator tidak banyak, tapi vaksinasi PMK di Kota Blitar bisa selesai tepat waktu. Sebanyak 869 ekor sapi sudah disuntik vaksin PMK," terang Rodiyah.
Terkait vaksinasi PMK lanjutan, Rodiyah menegaskan, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari Pemprov Jatim. Sehingga, untuk kiriman vaksin PMK dosis kedua masih ditunggu. Diperkirakan, kiriman vaksin PMK dosis kedua datang sebulan lagi.
(abq/fat)
