Berbicara tentang A24 adalah berbicara tentang sebuah studio yang kerap memproduksi film-film yang artistik, aneh, absurd, dan yang intinya nonmainstream dengan tema-tema tersirat, tak mudah dicerna, dan lain dari biasanya. Sajian terbaru A24 saat ini Everything Everywhere All At Once (EEAAO).
Apa yang istimewa dari film tentang multiverse ini?
Sebelumnya di 2021 kita disuguhi tema multiverse di Spider-Man: No Way Home. Kemudian berlanjut di film Marvel berikutnya Doctor Strange in The Multiverse of Madness. Keduanya menyuguhkan tema multiverse yang bahkan diembel-embeli kegilaan.
Tetapi percayalah, bahkan bila dua film itu digabung pun tak akan mengalahkan kegilaan Everything Everywhere All At Once. EEAAO tak hanya gila, sajian ini komplit dengan menghadirkan segala suka, berbagai duka, sederet kelucuan, dan seabrek keabsurdan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Opening EEAAO berjalan normal dengan menghadirkan sebuah keluarga imigran yang mengelola sebuah usaha laundry di Amerika Serikat. Di situ ada si istri Evelyn Wang (Michelle Yeoh), sang suami Waymond Wang (Ke Huy Quan), dan anak tunggal mereka Joy Wang (Stephanie Hsu).
Pacing yang normal itu kemudian menghadirkan konflik saat keluarga itu datang mengaudit usaha mereka ke Internal Revenue Service (IRS) bertemu dengan Deirdre Beaubeirdre (Jamie Lee Curtis). Permasalahan datang di menit 13 saat Waymond 'kesurupan' Waymond dari universe lain dan mulai mengutak-atik pikiran Evelyn. Berawal dari itulah konflik absurd dan tak terduga tiada henti-hentinya menerpa keluarga tersebut.
EEAAO mempunyai durasi 140 menit atau 2 jam lebih. Namun yang bisa menikmatinya, film ini bakal tak mempunyai durasi karena isi di dalamnya sangatlah beragam. Namun tak ada yang menyalahkan jika ada yang tak bisa menikmati film ini saking kegilaan dan nylenehnya gaya yang disajikan.
Lihat saja bagaimana verse-jumping diaktifkan, Anda bakalan tertawa, mengernyitkan dahi, memelototkan mata, atau bahkan merasa jijik saat mengetahui apa saja syarat untuk melakukan verse-jumping. Atau bagaimana Jobu Tupoki berubah menjadi sesuatu atau seseorang dengan background universe yang melebur dan berbeda. Jika kurang, tak ada yang lebih absurd dari dua buah batu sedang bercakap-cakap.
EEAAO tak akan berjalan maksimal tanpa pelakon-pelakon yang memainkannya dengan cemerlang. And Yes, they did it dengan sentral fokus pada Michelle Yeoh dan Stephanie Hsu. Ke Huy Quan juga tak kalah bagus dengan suaranya yang aneh (lucu) dan juga Jamie Lee Curtis yang nyaris tak bisa dikenali. Jangan lupakan Gong Gong (James Hong) yang masih mampu tampil di usianya ke-93 tahun.
Bukan A24 jika tak memberi pesan atau makna di dalam setiap sajiannya. Setidaknya ada tema keluarga yang bisa diambil hikmahnya. Ada hubungan antara orang tua dan anak, baik Evelyn ke Joy maupun Evelyn ke Gong Gong. Juga hubungan antara suami istri antara Evelyn dan Waymond. Sesulit atau sepelik apapun hubungan pasti mempunyai solusi penyelesaian secara mendasar apapun permasalahannya termasuk hubungan yang itu.
Overall, EEAAO bukanlah sajian yang secara umum mudah dicerna. Tetapi berkat bumbu dan tingkat kematangan yang tepat yang dihadirkan Daniel Kwan dan Daniel Scheinert (Daniels), EEAAO berusaha menghadirkan sesuatu dan mencoba memberi pesan dengan caranya sendiri.
Everything Everywhere All At Once, karya apik yang udah pasti bakal dikenang, cult.
Simak Video "2025 Wajib Melek Financial, Belajar di Sini! Gratis"
[Gambas:Video 20detik]
(iwd/sun)