.webp)
Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso menghadiri pelantikan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto sebagai Wakil Ketua MPR RI menggantikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang sudah ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Perdagangan. Dia menilai Yandri sebagai sosok mumpuni menggantikan Zulkifli Hasan sebagai Wakil Ketua MPR RI.
"Selamat untuk Mas Yandri, semoga amanah mengemban tugas-tugas barunya sebagai Wakil Ketua MPR. Saya yakin beliau sosok mumpuni yang bisa mengantikan posisi Bang Zulhas sebagai Wakil Ketua MPR," ujar dalam keterangan tertulis, Kamis (30/6/2022)
Wakil Ketua DPW PAN Jawa Timur iniberharap Yandri terus mengedepankan politik kebangsaan seperti yang dipesankan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan saya tentu agar Mas Yandri terus mengedepankan politik kebangsaan sebagaimana pesan Bang Zul, dan saya yakin Mas Yandri mampu untuk itu," imbuhnya.
Selain memberikan ucapan selamat, Rahmat juga sempat bertukar pikiran sedikit mengenai berbagai persoalan yang ada di Kabupaten Blitar. Mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi maupun lingkungan.
"Masih banyak PR di Kabupaten Blitar, tadi juga saya diskusikan sedikit tentang berbagai hal. Nanti ada pembahasan selanjutnya, Saya bersama Bupati Mak Rini (Rini Syarifah), akan berusaha semaksimal mungkin untuk Blitar dengan sisa waktu yang ada ini, " ujarnya.
Sementara itu, Yandri menyampaikan terima kasih kepada PAN yang telah menunjuknya menggantikan Zulkifli Hasan. Dia mengatakan tugas sebagai pimpinan MPR sangat berat, tapi jika dijalankan secara sungguh-sungguh pasti bisa.
"Intinya saya akan ikuti tugas dan fungsi saya di Wakil Ketua MPR RI, tentu dengan tetap dalam koridor bimbingan guru politik saya Bang Zulkifli Hasan," kata Yandri.
Legislator yang sebelumnya menjabat Ketua Komisi VIII DPR RI itu juga menyampaikan pesan Zulkifli Hasan. Zulhas, kata Yandri, meminta dirinya untuk menjadi negarawan. Ia harus mengedepankan politik kebangsaan.
"Politik kebangsaan harus menjadi isu yang dijunjung terus karena negara sedang mengalami pembelahan dan polarisasi yang belum selesai," ujarnya.
Yandri mengajak semua pihak untuk bersatu menyatukan rasa persaudaraan. Karena, menurutnya, dengan bersatu saja belum tentu kuat, apalagi bila tercerai-berai.
"Saya Insya Allah hadir untuk merajut itu kembali, karena tidak ada untungnya kita pecah belah," pungkas Yandri.
(akd/ega)
