Bersama Pemkab Banyuwangi, PT KAI Kampanyekan Stop Pelecehan Seksual di KA

Bersama Pemkab Banyuwangi, PT KAI Kampanyekan Stop Pelecehan Seksual di KA

Ardian Fanani - detikJatim
Rabu, 29 Jun 2022 23:31 WIB
stop pelecehan seksual di kereta api
Stop pelecehan seksual di kereta api (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi -

PT KAI dan Pemkab Banyuwangi menggelar kampanye 'stop pelecehan seksual di kereta api'. Tak hanya kampanye, PT KAI bakal memberi sanksi tegas jika ada pelaku pelecehan seksual yang tertangkap. Sanksi tersebut adalah pelarangan penggunaan kereta api selama seumur hidup bagi pelaku pelecehan seksual.

Kampanye dilakukan di Stasiun Banyuwangi Kota, Rabu (29/6/2022). Kegiatan ini dilakukan secara serentak di 14 stasiun di seluruh wilayah kerja KAI.

Vice President PT. KAI (Persero) Daop 9 Jember Broer Rizal mengatakan tujuan dari kampanye serentak ini adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api.

"Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan," ujar Broer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

stop pelecehan seksual di kereta apiFoto: Ardian Fanani

Dalam kegiatan ini, KAI melibatkan berbagai pihak untuk ikut menyuarakan pencegahan pelecehan seksual di layanan KAI. Pihak-pihak eksternal dalam kampanye serentak tersebut di antaranya Komunitas Pencinta Kereta Api, Komnas Perempuan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, serta tokoh-tokoh dan aktivis anti kekerasan seksual.

Dalam kampanye tersebut, KAI melakukan imbauan mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual melalui pengeras suara. KAI juga menyampaikan pesan melalui spanduk, poster, pamflet, dan stiker.

Broer mengatakan petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Meski demikian, KAI juga tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.

"Melalui kampanye serentak Cegah Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik ini, kita mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh," tutup Broer.

ADVERTISEMENT

Salah satu pengguna jasa kereta api, Marcella mengaku kampanye stop pelecehan seksual ini sangat bagus dilakukan. Karena dirinya saat ini nyaman menggunakan jasa transportasi kereta api.

"Sangat was-was jika sampai ada pelaku pelecehan di Kereta Api. Kami berharap pelaku seperti ini tidak diperbolehkan lagi naik kereta api. Jangan sampai hal ini membuat berkurangnya minat pengguna jasa kereta api karena tidak ada penindakan," katanya.

Data dari PT KAI, selama periode 2021-2022, KAI telah melakukan 25 kali kegiatan sosialisasi anti tindakan kekerasan dan pelecehan seksual di stasiun-stasiun berbagai kota. Diantaranya di Stasiun Banyuwangi Kota bersama - sama Komunitas Pecinta Kereta.

KAI akan terus melakukan sosialisasi lebih lanjut agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait menjaga kesopanan di transportasi kereta api.




(iwd/iwd)


Hide Ads