Filipina kembali membeli kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) produksi PT PAL Indonesia. Ini menjadi pembelian kedua Filipina usai menerima 2 unit LPD serupa pada 2016 dan 2017 lalu, yakni BRP Tarlac-601 dan BRP Davao Del Sur-602.
Dilansir detikOto, PT PAL Indonesia resmi menandatangani kontrak jual-beli kapal LPD dengan Department of National Defense (DND) Filipina. Agenda tersebut berlangsung di Department of National Defense Philippine.
Penandatanganan dilakukan CMO PT PAL Indonesia, Willgo Zainar dan Secretary National of Defence, Delfin N. Lorenzana. Disaksikan juga oleh Sekretaris Perusahaan, Rariya Budi Harta, dan GM Pemasaran & Penjualan Kapal Aris Wacana Putra. Ini kali kedua PT PAL Indonesia berhasil memenangkan pasar ASEAN dalam ekspor kapal perang LPD kepada Filipina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami jajaran manajemen PT PAL Indonesia bangga karena dapat berkontribusi dalam pertahanan negara di ASEAN. Sekaligus mengapresiasi atas kepercayaan pemerintah Filipina, untuk yang kedua kalinya memilih PAL sebagai penyedia alutsista pertahanan matra lautnya," terang Willgo dikutip dari laman resmi PT PAL Indonesia, Minggu (26/6/2022).
Setelah melalui serangkaian proses pengadaan dua unit kapal perang LPD untuk Angkatan Laut Filipina, PT PAL Indonesia resmi terpilih sebagai penyedia proyek Landing Dock melalui Notice of Award (NoA) dari Departemen Pertahanan Filipina, yang diterima pada 10 Juni 2022.
PT PAL Indonesia kembali dipercaya dalam pengadaan dua unit kapal LPD oleh AL Filipina karena kepuasan Pemerintah Filipina dan AL Filipina atas pengoperasian dua unit LPD atau Strategic Sealift Vessel (SSV) yang telah diserahterimakan oleh PT PAL beberapa tahun lalu.
Salah seorang delegasi Filipina yang ditemui saat berkunjung ke PT PAL Indonesia beberapa waktu lalu mengaku puas akan kualitas produk. Serta layanan purnajual yang diberikan.
"Kapasitas dan kapabilitas PAL dibidang akuisisi alutsista kini semakin dipercaya hingga pasar global. Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah Indonesia yang telah memberi kepercayaan dan dukungannya kepada PAL. Ini merupakan langkah PAL sebagai bagian dari Defend ID untuk meraih top 50 industri pertahanan dunia," tambah Willgo.
Kapal yang akan dibangun di Surabaya ini direncanakan memiliki panjang 123 meter, tinggi 21 meter, berat sebesar 7.200 ton, serta memiliki cruising endurance selama 30 hari. Pengadaan kapal Landing Dock kali ini mengakomodir penyesuaian kebutuhan DND Filipina saat ini dengan perubahan minor pada platform kapal.
Nantinya, kapal Landing Dock ini diharapkan siap bertugas hingga sea state 6. Serta kapabilitas pengoperasian perlengkapan fasilitas kapal pada sea state 4.
"Kemenangan ini merupakan kemenangan milik bersama, khususnya bagi para insan PAL. Dengan semangat transformasi, insan PAL menyambut baik proyek ini, serta siap melaksanakan tugas dan menghasilkan produk yang tepat mutu serta tepat waktu," pungkas Willgo.
(hse/fat)