Pada Februari 2019, Gubernur Jawa Timur Soekarwo meresmikan dua nama jalan di Surabaya. Dua jalan itu yakni Jalan Sunda dan Prabu Siliwangi.
Nama Sunda disematkan di Jalan Dinoyo. Tepatnya mulai pertigaan Universitas Widya Mandala hingga perempatan Pasar Keputran. Panjangnya sekitar 300 meter.
Perwakilan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) setempat, Surya Hadi waktu itu mengatakan, perubahan nama Jalan Dinoyo menjadi Jalan Sunda sudah disepakati warga. Ia menambahkan, ada 44 kartu keluarga yang terdampak perubahan nama jalan itu.
"Saya mewakili LPMK setempat, RT dan RW setempat sudah menyepakati secara aklamasi. Warga setuju nama jalan diubah," ujar Suryo.
Sementara Jalan Prabu Siliwangi awalnya akan memiliki panjang 1.300 meter. Namun Pansus DPRD Surabaya memutuskan hanya 500 meter.
"Dari semula pertigaan Jalan Gajah Mada ke pintu masuk Tol Gunungsari, diputuskan dari pertigaan Yani Golf ke pertigaan pintu Tol Gunungsari," kata anggota Pansus DPRD Surabaya Agustin Poliana waktu itu.
Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan faktor historis dan dampak bagi warga. "Ia dampaknya itu," imbuhnya.
Gubernur Jatim waktu itu yang akrab disapa Pakde Karwo mengatakan, perubahan nama dua jalan itu sebagai simbol harmonisasi budaya Suku Jawa dan Sunda. Yang juga ditandai dengan peletakan batu pembangunan Tugu Mastrip.
Simak Video "Video Anies: Hari Ini Banyak Jabatan Diberikan Karena Koneksi, Bukan Prestasi"
(sun/sun)