Kilas Balik Peresmian Jalan Prabu Siliwangi dan Sunda di Surabaya

Kilas Balik Peresmian Jalan Prabu Siliwangi dan Sunda di Surabaya

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 26 Jun 2022 13:52 WIB
Pada Februari 2019, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dua nama jalan di Surabaya. Dua jalan itu yakni Jalan Sunda dan Prabu Siliwangi.
Jalan Prabu Siliwangi di Surabaya/Foto: Faiq Azmi/detikcom
Surabaya -

Pada Februari 2019, Gubernur Jawa Timur Soekarwo meresmikan dua nama jalan di Surabaya. Dua jalan itu yakni Jalan Sunda dan Prabu Siliwangi.

Nama Sunda disematkan di Jalan Dinoyo. Tepatnya mulai pertigaan Universitas Widya Mandala hingga perempatan Pasar Keputran. Panjangnya sekitar 300 meter.

Pada Februari 2019, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dua nama jalan di Surabaya. Dua jalan itu yakni Jalan Sunda dan Prabu Siliwangi.Jalan Sunda di Surabaya/ Foto: Faiq Azmi/detikcom

Perwakilan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) setempat, Surya Hadi waktu itu mengatakan, perubahan nama Jalan Dinoyo menjadi Jalan Sunda sudah disepakati warga. Ia menambahkan, ada 44 kartu keluarga yang terdampak perubahan nama jalan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mewakili LPMK setempat, RT dan RW setempat sudah menyepakati secara aklamasi. Warga setuju nama jalan diubah," ujar Suryo.

Sementara Jalan Prabu Siliwangi awalnya akan memiliki panjang 1.300 meter. Namun Pansus DPRD Surabaya memutuskan hanya 500 meter.

ADVERTISEMENT

"Dari semula pertigaan Jalan Gajah Mada ke pintu masuk Tol Gunungsari, diputuskan dari pertigaan Yani Golf ke pertigaan pintu Tol Gunungsari," kata anggota Pansus DPRD Surabaya Agustin Poliana waktu itu.

Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan faktor historis dan dampak bagi warga. "Ia dampaknya itu," imbuhnya.

Gubernur Jatim waktu itu yang akrab disapa Pakde Karwo mengatakan, perubahan nama dua jalan itu sebagai simbol harmonisasi budaya Suku Jawa dan Sunda. Yang juga ditandai dengan peletakan batu pembangunan Tugu Mastrip.

"Ini bagian dari harmoni budaya antara Jawa dengan Sunda. Yang selama 601 tahun terlibat konflik budaya (akibat perang Bubat antara Kerajaan Majapahit dengan kerajaan Sunda)," kata Pakde Karwo kepada wartawan saat peresmian perubahan nama jalan di Yani Golf, Minggu (3/2/2019).

Dalam pemberitaan akhir-akhir ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah meresmikan perubahan 22 nama jalan. Nama-nama jalan yang baru diambil dari nama tokoh-tokoh Betawi.

"Alhamdulillah ini sudah dibahas bersama baik dengan pihak kepolisian. Karena mungkin masyarakat menanyakan nanti gimana STNK-nya, Pak? Gimana BPKB-nya? Sudah telanjur ketulis namanya, sudah dibahas dengan itu," kata Anies dalam upacara peresmian nama jalan tokoh Betawi di Kantor Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022).

"Lalu sertifikat tanah sudah pula dibahas dengan BPN, jadi insyaallah nggak ada masalah. Dan kemudian nanti di kependudukan sudah dibahas juga dengan Dukcapil, jadi nanti KTP, kartu keluarga, dan lain-lain secara bertahap bisa langsung diperbarui dengan nama yang baru sehingga tidak menimbulkan masalah bagi semuanya," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Selamat! Anies Baswedan Sambut Kelahiran Cucu Pertamanya"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)


Hide Ads