Gelombang tinggi melanda Selat Bali. Kapal-kapal yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk bergoyang hebat karena terkena hempasan gelombang.
Pantauan detikJatim, kapal-kapal penyeberangan Jawa-Bali terlihat naik turun terguncang gelombang besar. Data dari pusdalops Banyuwangi, gelombang tinggi melanda sekitar Selat Bali. Rata-rata gelombang muncul setinggi berkisar 4,4 meter.
Sandi, salah satu ABK kapal mengatakan, gelombang tinggi di Selat Bali terjadi hampir seminggu ini. Kapal-kapal di penyeberangan Jawa-Bali sempat miring karena diterpa gelombang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah seminggu ini gelombang tinggi. Sementara kondisi cuaca tidak begitu buruk," ujarnya kepada detikJatim, Minggu (26/6/2022).
![]() |
_Kondisi ini sering terjadi pada bulan Juli, Agustus hingga September. Rata-rata tinggi gelombang di Selat Bali bisa mencapai antara 2 hingga 4 meter.
"Biasanya memang bulan-bulan itu yang tinggi," tambahnya.
Meski gelombang tinggi, namun penyeberangan di Selat Bali tetap bisa dilakukan. Kapal-kapal yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk tetap bisa melayani jasa penyeberangan.
"Tetap bisa kita beroperasi. Selama kondisi cuaca tidak buruk," tambahnya.
Dengan adanya gelombang tinggi ini, kata Sandi, pihak kapal melakukan lasing terhadap kendaraan di dalam kapal. Ini dilakukan agar kendaraan tidak roboh saat terkena gelombang tinggi.
"Upaya lasing kita lakukan. Agar tidak ada kecelakaan. Jika muatan goyang akan berpengaruh dengan keseimbangan kapal," pungkasnya.
(iwd/iwd)