Imbas pembangunan Jalan Tol Krian, Legundi, Bunder, Manyar (KLBM) ratusan makam di Dusun Sumbersuko, Desa Lebanisuko, Kecamatan Wringinanom, Gresik dibongkar. Para penggali kubur menemukan sekitar 10 mayat yang masih utuh. Jenazah yang utuh itu diduga merupakan korban COVID-19.
"Ada sekitar 10 sampai 11 mayat yang ditemukan dalam kondisi utuh," kata Solihan satu dari sekitar 26 orang tukang gali yang bekerja di makam itu Sabtu (25/6/2022).
Solihan yang menyatakan bahwa dirinya menduga mayat-mayat yang utuh terbungkus kain kafan, plastik, dan dimasukkan di dalam peti itu merupakan korban COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Plastik hingga kafannya masih utuh. Kalau peti yang terlihat bagus dan mahal masih utuh. Yang utuh itu semua dalam peti. Itu korban COVID-19 kayaknya," kata Solihan.
Ketua RT 15 Rifai Azis membenarkan bahwa beberapa mayat yang utuh di dalam peti itu memang korban COVID-19. Namun ia tidak mengetahui siapa saja nama-nama mayat itu. Meski masih terlihat utuh tidak sedikit jenazah yang tersimpan di peti itu sudah mengeluarkan cairan hitam dan bau menyengat.
"Iya ada yang utuh, itu korban COVID-19. Kan, dibalut plastik jadi lebih awet meski berumur tahunan. Ada yang 2 tahun lebih masih utuh gitu. Tapi tetap saja baunya menyengat," tutup Rifai.
Sebelumnya, makam di Dusun Sumbersuko, Desa Lebanisuko, Kecamatan Wringinanom, Gresik dibongkar. Ratusan jenazah harus dipindah karena area makam itu terimbas proyek pembangunan Jalan Tol Krian, Legundi, Bunder, Manyar (KLBM).
"Ada sekitar 390 makam. Ini imbas pembangunan jalan tol KLBM itu. Jadi mau nggak mau harus dibongkar dan dipindah," kata Kepala Desa Lebanisuko Mustofa.
Usai dibongkar, lanjut Mustofa, ratusan jenazah dari makam umum tersebut dipindahkan ke makam baru yang berjarak sekitar 600 meter. Ratusan jenazah diangkut secara bergantian dengan ambulans.
(dpe/sun)