Cerita Penggali Kubur Pindahkan Jasad dari Makam Terdampak Tol KLBM

Cerita Penggali Kubur Pindahkan Jasad dari Makam Terdampak Tol KLBM

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Sabtu, 25 Jun 2022 13:54 WIB
Para penggali kubur saat memindahkan jenazah dari makam yang dibongkar imbas Tol KLBM.
Para penggali kubur saat memindahkan jenazah dari makam yang dibongkar imbas Tol KLBM/(Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Ada banyak cerita dari puluhan pekerja yang mengerjakan proses pemindahan ratusan jenazah di Makam Dusun Sumbersuko, Desa Lebanisuko, Kecamatan Wringinanom, Gresik. Pemindahan makam itu dilakukan imbas adanya proyek pembangunan Jalan Tol Krian, Legundi, Bunder, Manyar (KLBM).

Banyak hal yang dilalui para pekerja penggali makam itu. Salah satunya seperti diceritakan Solihan. Ia mengatakan, meski tidak ada kendala pemindahan makam, banyak penggali yang kadang tak kuat menahan bau mayat. Bahkan sampai tak nafsu makan hingga keesokan harinya.

"Ya ada yang (sampai) enggak nafsu makan. Karen enggak kuat meliat mayat yang enggak lama itu. Rasa takut juga ada. Tapi, ya, gimana. Niatnya ibadah cari nafkah," kata Solihan kepada detikJatim, Sabtu (25/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Solihan melanjutkan, dia sendiri kadang-kadang merasa gemetar saat mengangkat dan memindahkan mayat korban COVID-19 yang terlihat utuh berbalut plastik penuh cairan. Tak sedikit para penggali kubur yang merasa jijik hingga terbayang-bayang ketika tidur.

"Ya kadang gemetar kalau pas angkat mayat gitu. Kadang juga terbayang-bayang saat mau tidur. Tapi, yang paling penting kita juga ingat akan mati. Kalau sudah mati, ya, jadi seperti ini," kata Solihan di lokasi pemindahan makam.

ADVERTISEMENT

Di tempat yang sama, salah satu penggali bernama Mad mengaku pernah ditemui penampakan yang diduga penghuni makam itu. Sembari membalut kerangka tulang-tulang mayat, Mad mengatakan jika menjelang sore beberapa kali ia dijumpai sosok yang ia duga 'penghuni' makam itu.

"Sudah tiga kali menampakkan di pohon jati itu. Biasanya menjelang sore. Orangnya diam saja. Saya kira penggali, tapi kok enggak pakai rompi," kata Mad.

Simak Video 'Ada Jenazah Covid-19 Masih Utuh di Pembongkaran Makam Proyek KLBM':

[Gambas:Video 20detik]



Saat pertama menjumpai sosok yang tadinya dia kira juga penggali itu, Mad sempat memanggil teman seprofesinya. Saat ia hendak menunjukkan kepada rekannya, sosok itu mendadak hilang.

"Pas saya panggil teman saya, mau menunjukan itu, langsung hilang. Malah saya di bully sama teman-teman. Keesokan harinya, muncul lagi. Akhirnya saya diam saja. Dan itu sebanyak 3 kali," kata Mad.

Sebelumnya, proses pemindahan makam itu dilakukan 26 orang pekerja yang tersisa dari 35 orang pelamar kerja. Sebelum pekerjaan pembongkaran makam itu berlangsung Senin (20/6/2022) lalu, ada 9 orang pelamar yang sudah mengajukan mundur.

"Awalnya yang daftar 35, sekarang tinggal 26 orang. Sebelum pembongkaran dimulai ada 9 orang mundur. Ada yang gak kuat, ada yang takut, ada yang takut nanti didatangi kalau malam," kata Kepala Desa Lebanisuko Mustofa kepada detikJatim, Kamis (23/6/2022) lalu.

Alasan 9 orang itu, kata Mustofa, ada yang tidak berani saat membongkar makam ada juga yang tidak kuat ketika melihat mayat. Namun ia hanya bisa menerima berbagai alasan itu. Sebab tidak ada paksaan untuk pekerjaan pemindahan makam.

"Ada yang enggak kuat, ada yang takut, ada yang takut nanti didatangi kalau malam. Macam-macam. Ya, saya nggak bisa memaksa. Itu para penggali memang rata-rata orang Desa Lebanisuko," kata Mustofa.

Halaman 2 dari 2
(dpe/sun)


Hide Ads