Alasan Wisatawan Malang Ngotot Pulang Duluan-Hilang di Bromo Masih Misteri

Alasan Wisatawan Malang Ngotot Pulang Duluan-Hilang di Bromo Masih Misteri

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 23 Jun 2022 15:54 WIB
wisatawan hilang di bromo ditemukan
Evakuasi wsisatawan Malang yang sempat hilang di Gunung Bromo. (Foto: Istimewa Dok Polsek Tosari)
Malang - Tak hanya keluarga, teman-temannya juga masih bertanya-tanya kenapa Roni Nur Efendi (20) wisatawan asal Malang yang sempat hilang di Gunung Bromo tiba-tiba pamit dan ngotot pulang duluan. Apalagi, keputusan Roni itu disertai perubahan sikap mendadak. Roni yang tadinya ceria mendadak muram.

Roni yang sempat hilang 3 hari di Gunung Bromo ditemukan Selasa (21/6/2022) siang pukul 12.00 WIB. Kini ia telah kembali dalam perlindungan keluarga di rumahnya di Jalan Wendit Timur, RT 03, RW 06, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Indahwati (31) kakak kandung Roni mengatakan keluarga memang sengaja membatasi pertemuan pemuda introver itu dengan orang lain untuk menjaga psikis Roni yang terlihat masih syok.

"Anaknya memang cenderung pendiam, anaknya introver sekali. Jadi tidak begitu banyak bercerita. Tapi paling dekat dengan saya," aku Indahwati.

Ketika ditemui detikJatim, Indah sendiri mengaku tidak tahu kenapa adiknya yang tadinya berangkat bersama-sama dengan teman-teman SMP-nya ke Bromo memutuskan untuk pulang lebih dulu tapi ternyata hilang di kawasan Bromo.

Sebelum insiden terjadi, Indahwati memastikan bahwa Roni terlihat tidak memiliki masalah. Kepergiannya ke Gunung Bromo bersama teman-teman SMP-nya itu juga atas pengetahuan dan izin dari keluarga.

"Berangkat pamit dengan baik-baik. Satu rumah juga tahu. Memang enggak pernah jalan-jalan. Itu sama temen-temen sekolah SMP, ada tetangga juga, kebetulan rumahnya jauh. Pamit baik-baik, berangkat juga kondisinya fit," katanya.

Berdasarkan penuturan teman-teman Roni kepada Indahwati, sejak tiba di kawasan Gunung Bromo pemuda yang tahun ini lulus SMK itu tampak ceria. Kejanggalan terjadi saat rombongan tuntas mengabadikan momen sunrise di Penanjakan.

Teman-teman Roni saat itu, kata Indahwati, mengaku kaget dengan gelagat adiknya yang tiba-tiba saja terlihat muram. Ditambah lagi, Roni mendadak pamit pulang. Meski teman-temannya berupaya merayu tapi Roni ngotot ingin pulang duluan.

"Kata teman-temannya pas datang itu ceria, tapi setelah di Penanjakan lihat sunrise itu sudah kayak bingung pingin pulang, atau firasat, enggak tahu," kata Indahwati.

Kenapa saat itu Roni mendadak ingin pulang lebih dulu dan memisahkan diri dari rombongan? Indahwati menyebutkan bahwa keputusan itu adalah keputusan yang sangat mendadak sehingga teman-temannya heran.

"Dia (Roni) memilih ingin pulang duluan, pamitan. Teman-temannya itu makanya heran, kenapa kok ingin pulang? Ngotot ingin pulang," ungkapnya.

Tentunya, yang mengetahui alasan kenapa Roni ingin lebih dulu pulang dan sempat hilang hingga akhirnya ditemukan duduk-duduk di sebuah tebing curam di Bromo, ya, Roni sendiri. Sayangnya pemuda itu masih terlihat syok. Keluarga sendiri ingin menjaga perasaannya.

"Kami juga menjaga perasaannya. Takutnya kalau banyak ditanya, kan, dia takut atau gimana. Trauma. Kami menjaga psikisnya juga," kata Indahwati.

Usai kembali ditemukan, keluarga bersyukur Roni bisa kembali pulang dengan selamat. Apalagi keluarga telah melakukan berbagai upaya agar anak bungsu dari tiga bersaudara itu agar bisa segera ditemukan.

Sebelum Roni ditemukan keluarga telah melapor ke polisi hingga BPBD. Sebelum itu, kata Indahwati kakak kandung Roni, keluarga segera menggelar doa bersama begitu mendapatkan informasi bahwa Roni dinyatakan hilang.

Usaha itu membuahkan hasil. Roni ditemukan selamat usai 3 hari pencarian oleh sejumlah petugas gabungan pencarian dan penyelamatan alias SAR. Roni ditemukan dalam kondisi lemas karena sudah 3 hari tidak makan.

Sebelumnya, Komandan Tim Basarnas Adhie Dwi S menyatakan bahwa Roni ditemukan Selasa siang lalu duduk-duduk di salah satu tebing curam bawah Pusung Dhuwur yang jaraknya dari lokasi posko TNBTS Wonokitri sejauh 13 km. Saat itu Roni selamat tanpa luka apa pun tapi lemas.

"Saat ditemukan kondisinya lemas karena tiga hari tidak makan," kata kepada wartawan di Posko TNBTS Wonokitri, Selasa (21/6/2022). "Lokasi penemuan survivor itu di medan ekstrem dengan kemiringan 70 derajat," kata Adhie.


(dpe/fat)


Hide Ads