Pujian Juragan Sepatu ke Calon Istri Sebelum Bunuh Diri: Pean Tambah Cantik

Pujian Juragan Sepatu ke Calon Istri Sebelum Bunuh Diri: Pean Tambah Cantik

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 23 Jun 2022 10:26 WIB
juragan sepatu tewas bunuh diri
Juragan sepatu tewas tenggak racun di makam istri (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Entah apa yang di pikiran Andri Budi Santoso (46) sebelum nekat bunuh diri menenggak racun tikus dan obat nyamuk cair di makam istrinya. Juragan sepatu asal Desa/Kecamatan Gedeg, Mojokerto ini ternyata sempat memuji calon istrinya sebelum mengakhiri hidup.

Andri sempat mengirim pesan WhatsApp terakhir ke calon istrinya sebelum mengakhiri hidup. Isinya, ia memuji calon Istrinya, Fitryaningsih atau Fitri (30) dan berkata jika ia tambah cantik.

Tiada hujan, tiada angin, Fitri tiba-tiba menerima kabar kematian Andri pada Senin (20/6) setelah salat magrib. Saat itu, ia ditelepon anak sulung calon suaminya itu. Barulah ia membuka WhatsApp (WA) di ponselnya yang ternyata ada pesan terakhir dari Andri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Almarhum WA 'pean tambah cantik'. Setelah itu 'aku mati saiki dik'. Pesan terakhir itu sekitar jam 17.30. Saya belum sempat membalas pesan itu. Saya buka WA itu setelah magrib, setelah saya dapat kabar almarhum bunuh diri dari anak sulungnya," kata Fitri kepada wartawan di rumah kakak kandungnya, Dusun Losari, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Rabu (22/6/2022).

Fitri mengaku terakhir kali bertemu calon suaminya pada Sabtu (18/6). Saat itu, ia dan Andri menghadiri wisuda putrinya yang lulus taman kanak-kanak (TK). Selama ini Fitri tinggal di Dusun Bacem, Desa Bening, Gondang, Mojokerto.

ADVERTISEMENT

"Setelah itu, dia langsung pulang, tidak ada omongan apa-apa," imbuhnya.

Pasangan duda anak tiga dan janda anak satu ini rutin berkomunikasi menggunakan ponsel. Menurut Fitri, selama ini hubungannya dengan juragan sepatu itu baik-baik saja. Andri juga tidak menunjukkan perubahan perilaku sebelum nekat bunuh diri.

Bahkan, ia masih berkomunikasi dengan Andri melalui panggilan video (video call) pada Senin (20/6) sekitar pukul 13.00 WIB. "Siangnya VC (video call) sekitar Jam 1, cuma biasa, bergurau biasa. Saat itu, dia di Losari ambil barang (bahan sepatu)," terangnya.

Janda anak satu ini sempat kaget dan tidak percaya Andri sampai nekat bunuh diri. Karena selama ini hubungannya dengan juragan sepatu itu baik-baik saja. Terlebih lagi, hari pernikahan yang mereka rencanakan berdua tinggal dua pekan lagi.

"Saya tidak tahu pasti (penyebab Andri bunuh diri) karena dia tidak pernah curhat apapun sama sekali," cetusnya.

Andri ditemukan tewas di makam istrinya oleh Juru Kunci Makam Islam Desa Gedeg, Bambang Utomo (52) yang menyalakan lampu makam pada Senin (20/6) sekitar pukul 17.30 WIB. Juragan sepatu warga Dusun/Desa Gedeg itu tewas dengan posisi duduk sila di sebelah timur makam istrinya. Namun, badan korban tengkurap di atas makam istrinya.

Polisi menyimpulkan Andri tewas akibat menenggak racun tikus dan obat nyamuk cair. Dari hasil olah TKP, petugas menemukan 1 saset obat nyamuk cair, 2 bungkus bekas racun tikus, 1 saset sisa obat nyamuk cair, 1 kantong plastik ikan hias, 1 gunting, sepasang sandal korban, serta bekas muntahan korban.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads