Swab Saat Batuk Pilek Pasti Positif COVID-19? Begini Penjelasannya

Kabar Kesehatan

Swab Saat Batuk Pilek Pasti Positif COVID-19? Begini Penjelasannya

Tim detikHealth - detikJatim
Selasa, 21 Jun 2022 11:31 WIB
COVID-19 swab collection kit in doctor hands, nurse holds tube of coronavirus PCR test on black background. Concept of corona virus diagnostics, medical testing and cure during coronavirus pandemic.
Ilustrasi swab (Foto: Getty Images/iStockphoto/scaliger)
Jakarta -

Sebagian orang heboh dengan anjuran untuk tidak melakukan tes COVID-19 saat bergejala batuk pilek lantaran diyakini hasilnya bakal positif. Faktanya, tidak seperti itu.

Hal tersebut dijelaskan dokter spesialis paru Erlina Burhan dari RSUP Persahabatan Jakarta. Menurut dr Erlina, pasien justru dianjurkan melakukan pemeriksaan dini saat gejala baru muncul atau relatif ringan.

Hal ini untuk memastikan gejala batuk pilek benar dipicu oleh infeksi COVID-19 atau infeksi bakteri. "Kalau negatif misalnya, bukan karena COVID-19 tapi karena bakteri, kan tata laksananya juga akan berbeda," katanya dalam agenda webinar daring IDI, dikutip Selasa (21/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menghindari pemeriksaan tes COVID-19 disebutnya justru hanya akan merugikan kondisi pasien. Ada kemungkinan risiko gejala memburuk, lantaran tatalaksana atau perawatan pasien terlambat.

"Dan kalau terlambat tidak mau didiagnosis, nanti sudah parah, pengobatannya akan lebih susah," terang dr Erlina dilansir detikHealth.

ADVERTISEMENT

Dia mengingatkan, pasien COVID-19 yang terlanjur bergejala berat lebih mungkin terkena long COVID-19 atau keluhan gejala berkepanjangan. Misalnya fatigue atau kondisi yang membuat Anda tidak memiliki motivasi dan energi.

"Didata jurnal, penyakit yang berat itu berhubungan dengan long COVID-19, saya memiliki pasien-pasien long COVID ini rata-rata penyakitnya berat waktu dirawat dan ini sungguh menyulitkan, rata-rata gejalanya fatigue, jalan 200 meter udah sesak," lanjut dr Erlina.

Menurut dr Erlina, sebaiknya Anda memeriksakan diri jika telah menunjukkan gejala. Supaya lekas ditangani dan diobati.

"Periksalah gejalanya saat baru saja terjadi, supaya cepat ketahuan, cepat diobati dan menurunkan risiko long COVID," sambungnya.




(hse/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads