Kesaksian Juru Kunci Temukan Juragan Sepatu Tewas Bunuh Diri di Makam Istri

Kesaksian Juru Kunci Temukan Juragan Sepatu Tewas Bunuh Diri di Makam Istri

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 21 Jun 2022 10:07 WIB
Andri Budi Santoso (46) tewas bunuh diri di makam istrinya
Korban dievakuasi usai bunuh diri di Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Andri Budi Santoso (46) tewas di makam istrinya Makam Islam Desa/Kecamatan Gedeg, Mojokerto. Juragan sepatu itu tewas setelah bunuh diri dengan menenggak racun tikus dan serangga.

Jasad Andri pertama kali ditemukan Juru Kunci Makam Islam Dusun/Desa Gedeg, Bambang Utomo (52) sekitar pukul 17.30 WIB, Senin (20/6/2022). Saat itu, Bambang datang ke lokasi untuk menyalakan lampu makam.

"Saya lihat ada orang ziarah kok sampai magrib belum pulang, akhirnya saya dekati," kata Bambang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang lantas mendekati korban sembari menyapanya dengan salam. Namun, korban tidak merespons sama sekali. Saat itu, Andri pada posisi duduk bersila menghadap ke barat persis di sebelah timur makam istrinya. Posisi makam tersebut sekitar 10 meter di sebelah kiri pintu masuk makam.

Menurut Bambang, badan korban tengkurap di atas makam mendiang istrinya, Sutiyaningsih. Ia lantas memberanikan diri mengecek denyut nadi pada tangan korban.

ADVERTISEMENT

"Denyut nadi di tangannya sudah tidak ada, tangannya sudah dingin, mulutnya mengeluarkan busa campur darah," terangnya.

Setelah memastikan Andri sudah tidak bernyawa, Bambang lantas membaringkan dengan kepala menghadap ke timur. Ternyata di bawah badan korban terdapat sisa racun serangga kemasan saset dan racun tikus yang diduga kuat usai ditenggak korban.

Selain itu, Bambang juga menemukan sebuah gunting yang dipakai korban membuka bungkus racun. Di lokasi juga terdapat muntahan korban yang bercampur dengan darah.

"Kemudian saya memberi tahu keluarga korban dan melapor ke Kepala Dusun Gedeg. Warga yang lain lapor ke Polsek Gedeg," jelasnya.

Polisi telah melakukan olah TKP di lokasi Andri diduga bunuh diri dengan menenggak racun. Dibantu sejumlah relawan, jenazah korban dievakuasi ke RSUD RA Basoeni untuk divisum sekitar pukul 19.30 WIB.

Korban diketahui menduda setelah istrinya meninggal meninggal karena COVID-19, tahun 2021. Kini, Andri tinggal bersama 3 anaknya. Yaitu Bima yang kini duduk di bangku kelas 2 SMK, anak kedua baru naik kelas 1 SMP, serta anak ketiga baru TK nol besar.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.




(fat/fat)


Hide Ads