KSAD Izinkan Makam Cikal Bakal Pendiri NU di Sidoarjo Direvitalisasi

KSAD Izinkan Makam Cikal Bakal Pendiri NU di Sidoarjo Direvitalisasi

Suparno - detikJatim
Senin, 20 Jun 2022 02:16 WIB
KSAD TNI AD Jenderal Dudung Abdurrahman nyekar di makam pendiri nu di sidoarjo
KSAD nyekar di makam pendiri NU di Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo - KSAD Jenderal Dudung Abdurrahman memberi izin revitalisasi makam ulama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo. Makam tersebut selama ini diketahui berada di Komplek Asrama TNI AD Guspujat Optronik II Puspalad.

Hal itu disampaikan Dudung saat ziarah ke Makam Islam Sesepuh Ulama Sono Mbah Muchaiyin, Kiai Abu Mansur dan Kiai Zarkasi di Desa Sudokerto Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Saat berziarah turut hadir mendampingi Dudung yakni Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro.

"Kebetulan, makam tersebut letaknya di kompleks militer. Komplek Asrama TNI AD Guspujad Optronik II Puspalad di Desa Sudokerto Kecamatan Buduran Sidoarjo. Kami izinkan Pemkab Sidoarjo akan melakukan revitalisasi demi untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses," kata Dudung di makam, Minggu (19/6/2022).

Dudung menjelaskan konon ceritanya para syuhada para kiai-kiai kita dalam mempertahankan kemerdekaan mengatur strateginya di sini. Dan pada zaman Jepang, tempat inilah yang kemudian menjadi makam para syuhada.

Saat ini, area lokasi telah diambil oleh TNI dan dijadikan kompleks militer dan menjadi gudang pusat senjata di bawah Puspalad. Dudung mengaku banyak mendapat saran dari Bupati Muhdlor terkait keberadaan makam tersebut.

"Kemudian saya mendapat masukan dari pak bupati, bahwa tempat ini banyak peziarah-peziarah yang datang yang datang ke makam para leluhur di sini. Dan akses masuknya ke makam sangat kecil, lebarnya hanya 1 meter, sehingga dimohonkan kepada saya untuk dilebarkan. Nantinya di sini akan menjadi sebuah obyek, di mana para peziarah bisa leluasa. Tentunya ini sifatnya pinjam pakai. Artinya bahwa ini merupakan aset angkatan darat, aset negara, bisa sama-sama dimanfaatkan," jelas Dudung.

"Bapak bupati juga bisa nantinya membangun untuk kepentingan dan kemaslahatan umat, sehingga masyarakat khususnya warga NU bisa leluasa berziarah di sini. Saya selaku kepala staf TNI AD mengizinkan untuk lingkungan pemakaman ini disempurnakan menjadi area yang bermanfaat, khususnya bagi umat Islam. Karena memang yang dimakamkan di sini adalah dulunya penyebar agama Islam, sesepuh-sesepuh kiai-kiai kita," tambahnya.

Sementara Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang akrab dipanggil Gus Muhdlor menyambut positif dari KSAD TNI. Ia menyebut revitalisasi itu diperlukan karena keberadaan makam tokoh-tokoh cikal bakal pendiri NU.

Lebih lanjut, para kiai tersebut merupakan para guru KH Hasyim Asyari, KH Abdul Karim pendiri Ponpes Lirboyo, KH Zazuli pendiri Ploso dan tokoh-tokoh serta kai besar nasional lainnya ditempa dan menimba ilmu di Pondok Sono ini.

"KH Ali Mas'ud bin Said, bin Zarkasi bin Muhayin juga dimakamkan di sini. Jadi ini adalah kompleks makam keluarga pendiri Pondok Sono. Hampir semua kiai besar nasional pernah mondok, menuntut ilmu, ditempa di dua tempat di Sidoarjo yakni yang pertama Pondok Sono, yang kedua pastinya Pondok Siwalan Panji Buduran," kata Gus Muhdlor.

Gus Muhdlor mengatakan betapa pentingnya makam ini bagi masyarakat Sidoarjo. Bahkan sebagai bukti bahwa Kota Sidoarjo 200 tahun lalu menjadi pusat peradaban pendidikan islam.

"Sehingga bagi kami dan semua yang merasa menerima tongkat estafet beliau (kyai almarhum) bisa untuk lebih semangat dalam meneruskan dan memperjuangkan pendidikan islam (yang diwariskan) itu," tegasnya.

Atas pemberian izin ini, Gus Muhdlor mengaku senang dan mengucapkan banyak terima kasih terutama ke TNI AD. Menurutnya ini merupakan apresiasi terhadap para kiai sesepuh.

"Kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak KSAD Jenderal Dudung karena sudah memberikan izin bagi kami. Ini merupakan penghargaan bagi kami. Atas nama pribadi, pemkab Sidoarjo, dan sudah kami sampaikan pula kepada kyai sepuh, semuanya mendukung, dan responsnya positif," ujar Gus Muhdlor.

"Sekali lagi Pak KSAD, ini kado terindah bagi kami. Dan komitmen untuk saling memperbaiki, saling melengkapi menjadi tanggung jawab kami ke depannya," tandasnya.


(fat/fat)


Hide Ads