.webp)
Puluhan ekor sapi dinyatakan sembuh dari penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Blitar. Tercatat 47 ekor sapi yang sembuh dari belasan kecamatan. Serta ada 1 kematian sapi akibat PMK.
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar mencatat bahwa ada 47 ekor sapi yang dinyatakan sembuh. Sementara, masih ada 146 ekor sapi yang suspek PMK per Jumat (17/6/22). Sedangkan, jumlah sapi yang sedang dalam pantauan suspek PMK mencapai 899 ekor.
"Alhamdulillah sudah ada yang sembuh dari PMK. Termasuk satu sapi yang dinyatakan positif di awal temuan PMK di Kabupaten Blitar," ujar Kepala Disnakkan Kabupaten Blitar, Toha Mashuri saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (17/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toha menyebutkan, ada 1 ekor sapi yang mati karena daya tahan tubuhnya lemah. Kemudian, ada juga 1 ekor sapi yang dipotong paksa. Sebab, kondisinya tidak dapat tertolong. Sehingga, petugas mengarahkan untuk dipotong secara paksa.
"Petugas atau dokter menyarankan untuk dipotong saja karena memang kondisinya tidak bisa sembuh. Jadi sesuai kesepakatan, satu ekor sapi di Kecamatan Kademangan itu dipotong," lanjutnya.
Belasan pasar hewan di Kabupaten Blitar juga masih ditutup untuk sementara guna sterilisasi. Namun, Pemkab Blitar tetap mengimbau masyarakat untuk tidak panik tetapi waspada terhadap PMK.
"Tidak perlu panik, tapi waspada. Kalau hewan ternaknya mengalami gejala PMK, maka segera lapor ke petugas, mantri atau dokter hewan. Kami sudah siapkan posko siaga PMK," pungkas Toha.
(hse/fat)
