Ternyata, suara ledakan berasal dari SPBU mini di toko kelontong milik salah satu warga Sumenep, Sumayah (40). Diketahui, Sumayah baru enam bulan pindah ke kawasan ini. Setiap hari, ia berjualan di toko kelontong yang menyediakan SPBU mini hingga sembako. Toko ini buka selama 24 jam.
Ledakan ini menyebabkan munculnya api dari SPBU mini tersebut. Api dengan cepat membesar hingga Sumayah mengalami luka bakar di kaki dan tangannya.
Dengan kondisi luka bakar di kaki dan tangannya, Sumayah berlari mencari pertolongan. Ia mendatangi rumah-rumah tetangganya sambil berteriak meminta tolong. Ia juga mengetuk kediaman tetangganya mencari bantuan.
Salah satu warga, Mahrus yang rumahnya berada di depan toko mengaku kaget saat tetangganya mengetok pintu sekitar pukul 03.30 WIB. Terdengar seorang laki-laki yang mengetok rumah dan berteriak meminta tolong.
Saat membuka pintu, Mahrus kaget mengetahui sang tetangga dalam kondisi terluka bakar di kaki dan tangannya. Benar saja, api tengah melalap seisi toko dan rumah. Ia pun langsung bergegas menelepon PMK untuk meminta bantuan memadamkan api.
"Saya kaget lihat korban sudah mengalami luka bakar di tangan dan kaki mengetuk pintu minta tolong," ungkap Mahrus kepada detikJatim, Kamis (16/6/2022).
Salah satu warga sekitar, Yudi menyebutkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Ia mengaku mendengar ledakan keras yang berasal dari rumah sekaligus toko tersebut. Dengan cepat api melalap habis toko kelontong dan seisi bangunan tersebut.
"Saya mendengar ledakan dari SPBU mini itu. Api cepat membesar membakar semua isi toko kelontong itu. Toko kelontongnya ada di pinggir jalan. Buka 24 jam," ujar Yudi.
Sementara itu, warga lain, Luqman Budi yang rumahnya berada di depan toko kelontong mengaku juga kaget dan panik dengan kejadian ini. Saat itu, ia melihat korban mengalami luka bakar di tangan dan kakinya. Meski panik, ia pun berusaha menyelamatkan korban dan membantu memadamkan api.
Luqman pun membawa korban ke rumah sakit. Dengan kondisi seadanya, ia membonceng korban menuju RS Bunda Sidoarjo menggunakan sepeda motor.
"Saya bonceng naik motor saya bawa ke RS Bunda Sidoarjo dengan luka bakar kaki kanan dan tangan sebelah kiri," imbuhnya.
Dugaan awal, api kebakaran muncul dari ledakan SPBU mini tersebut. Api pun merembet hingga membesar dan melalap seluruh isi toko dan rumah hingga seorang ibu bernama Mayatun (36) dan anaknya yang masih balita Widi Wulandari (4) tewas.
"Sesuai keterangan saksi-saksi yang berhasil kami himpun di lapangan, awal mula api diduga dari meledaknya mesin SPBU mini," kata Kapolsek Waru Kompol Bunari, Kamis (16/6/2022).
Bunari menambahkan, usai meledak, api keluar dari SPBU mini dan menyambar motor di dekat lokasi. Hingga akhirnya, api membesar hingga melalap rumah ini.
"Saat meledak pertama kali di samping SPBU mini tersebut, langsung menyambar satu unit sepeda motor dan langsung menjalar ke dalam rumah," imbuhnya.
Bunari menambahkan, dua korban tewas ditemukan tengah berada di kamar mandi.
"Korban meninggal seorang ibu dan anak ditemukan di kamar mandi. Nah, kalau suami berhasil mengamankan diri. Karena saat waktu kejadian, suami berada di depan rumah. Suami yang juga mengalami luka bakar di dua tangan dan kedua kakinya. Saat ini korban juga sudah kami bawa ke rumah sakit. Saat ditemukan, korban diduga sengaja mengurung diri di kamar mandi karena mungkin merasa bahwa di sana aman," tambah Bunari.
Untuk mencari penyebab kebakaran, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Oscar Stefanus Setja mengatakan, saat ini polisi tengah melakukan olah TKP. Hal ini dilakukan untuk mencari titik api penyebab kebakaran.
"Saat ini dilakukan Olah TKP dari Labfor cabang Polda Jatim, kita mencari tahu titik api yang mengakibatkan kebakaran," imbuhnya.
(hil/iwd)