Hingga pukul 19.00 WIB di Jembatan Kali Porong yang sedang diteror jutaan kawanan laron tidak terlihat ada polisi yang turut mengatur lalu lintas. Biasanya, keberadaan laron itu akan membuat jalan menjadi licin. Namun, ada sekelompok remaja yang mengingatkan sejumlah pengendara agar memakai helm demi melindungi diri dari serangga itu.
Pantauan detikJatim ada sekitar 6 orang remaja yang mengingatkan para pengendara sepeda motor, terutama yang tidak pakai helm agar memakai helm-nya. "Pakai helmnya Pak. Ada laron! Ada laron!" Seru salah satu remaja itu kepada sejumlah pengendara yang melintas, Senin (13/6/2022).
Beberapa dari pengendara yang memang sengaja tidak memakai helm pun segera berhenti. Mereka sadar, serbuan jutaan laron itu bisa saja mengganggu penglihatan atau bisa saja terjadi laron itu masuk ke dalam telinga atau sekadar mengganggu konsentrasi saat berkendara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, mereka juga mengingatkan para pengendara sepeda motor untuk memakai kacamata bila memang membawa. Atau menutupkan kaca helm untuk sementara agar terhindar dari bulu laron yang cukup pedih bila terkena mata.
Irul (27) warga Gempol, Pasuruan berhenti di pinggir jalan setelah diperingatkan para remaja itu. Ia menuruti saran para remaja itu dengan memakai helm yang tadinya ia letakkan di cantelan sepeda motornya. Irul mengatakan, dia sering mendengar laron di jembatan itu keluar setelah Magrib.
"Kebetulan baru kali ini lewat pas ada laron. Sudah sering dengar sih, biasanya di jembatan ini sering ada banyak laron yang keluar. Biasanya habis Magrib begitu," katanya kepada detikJatim.
Ia pun menyarankan kepada para pengguna jalan agar lebih berhati-hati ketika ada jutaan laron di jalan. Menurutnya, laron yang jatuh di jalan raya bisa menyebabkan aspal menjadi licin sehingga menyebabkan roda sepeda motor selip.
![]() |
"Ya, lebih berhati-hati lah. Tadi katanya ada yang jatuh di sana gara-gara rodanya terpeleset laron. Terus buat yang tidak pakai helm, mending putar balik aja, arena kalau kena mata panas," ujarnya.
Sebelumya, Mutiara Fatimah (22) warga Porong, Sidoarjo mengatakan kawanan laron itu muncul sekitar pukul 18.00 WIB. Tepat ketika lampu-lampu PJU sudah menyala dan matahari benar-benar tenggelam.
"Ini nggak setiap saat ada. Kemarin juga enggak ada, kok. Tahu-tahu aja datang jumlahnya ribuan kayak gini, entah dari mana. Kayak di film-film horor begitu," ujarnya ketika ditemui di lokasi, Senin (13/6/2022) petang.
Serangga itu beterbangan mengitari sumber cahaya yang ada di sepanjang jembatan. Ada 24 lampu penerangan jalan umum (PJU) di jembatan itu, baik di jalur Surabaya-Malang maupun sebaliknya. Seluruhnya sempat dipenuhi kawanan laron.
Akibatnya, jarak pandang menjadi terbatas. Suasana di sepanjang jembatan yang terang oleh puluhan lampu PJU mendadak seperti berkabut. Sontak para pengendara melambatkan laju kendaraan.
Mutiara mengatakan, sekitar pukul 18.30 WIB ada 3 kendaraan dari arah Malang-Surabaya yang terpeleset dan jatuh akibat laron. "Iya, tadi ada 3 yang jatuh. Dari arah Malang semua," ujarnya.
(dpe/dte)