Banjir hingga setinggi lutut orang dewasa atau 50 cm di sepanjang Wadungasri, Waru hingga lampu lalu lintas Raya Juanda tidak hanya menyebabkan sepeda motor mogok. Banjir juga menyebabkan kemacetan yang cukup parah.
Pantauan detikJatim, banjir dengan ketinggian bervariasi terjadi hingga sepanjang 5 kilometer sejak Pasar Wadungasri hingga mendekat lampu lalu lintas Jalan Raya Juanda. Banjir terparah terjadi sekitar Kantor Cabang BRI Jalan Letjen Suprapto.
Salah seorang petugas keamanan ruko di kawasan Jalan Letjen Suprapto Bianto mengatakan banjir itu terjadi dampak hujan deras yang terjadi sejak sebelum pukul 03.00 WIB dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari sekitar jam 03.00 WIB atau pukul 04.00 WIB air mulai meninggi dan tidak segera surut. Di sini kalau musim hujan memang biasanya sering banjir. Tapi kali ini yang paling parah," katanya ditemui di lokasi, Senin (13/6/2022).
Kemacetan panjang hingga hampir tak bergerak terjadi sejak Rungkut ke arah Wadungasri. Sedangkan dari arah Sidoarjo ke Surabaya kemacetan sudah terpantau sejak dari perempatan Jalan Raya Juanda masuk ke Jalan Letjen Suprapto/Tropodo.
![]() |
Sebelumnya, sejumlah pengendara sepeda motor terpaksa harus mendorong sepeda motornya karena mogok. Banjir yang cukup tinggi ditambah kemacetan yang menjadi-jadi membuat para pengendara itu tidak bisa memilih lajur.
Terpantau ada puluhan pengendara sepeda motor yang terpaksa harus mendorong sepeda motornya menepi ke tempat yang tidak tergenang banjir. Salah satunya Vera (22) warga Wadungasri, Sidoarjo yang baru saja belanja di pasar hendak pulang ke rumah.
"Ini sepertinya saluran jalannya yang kurang maksimal. Biasanya memang banjir kalau hujan, tapi tidak sampai separah ini," ujar Vera ketika ditemui detikJatim di lokasi.
Tidak hanya Vera, ada Mustain (27) warga Surabaya yang hendak menuju ke Sidoarjo Kota dalam rangka bekerja. Ia biasa lewat Wadungasri untuk menghindari jalan besar. Tapi kali ini ia justru terjebak banjir.
"Dari sejak masuk Rungkut mau ke Sidoarjo kota itu sudah banjir. Saya terobos saja, ternyata banjirnya tambah tinggi sampai motor saya kemasukan air. Ini mogok, saya nuntun (mendorong sepeda motornya) dari tadi karena susah cari bengkel," ujarnya.
(dpe/dte)