Alasan di Balik Penutupan Tempat Pernikahan Pria dengan Domba di Gresik

Alasan di Balik Penutupan Tempat Pernikahan Pria dengan Domba di Gresik

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Jumat, 10 Jun 2022 20:24 WIB
Pesanggrahan Keramat Ki Ageng di Desa Jogodalu, Benjeng, Gresik tempat pernikahan manusia dengan domba ditutup.
Alex yang mengaku adik Nur Hadi saat membonceng ibunya. (Foto: Jemmy Purwodianto/detikJatim)
Gresik - Pesanggrahan Keramat Ki Ageng di Desa Jogodalu, Benjeng, Gresik ditutup atas perintah pemiliknya. Pemiliknya anggota DPRD Gresik Nur Hudi Didin Arianto. Tempat pernikahan pria dengan domba itu sepi aktivitas. Selembar kain kuning besar bertuliskan 'Tutup' dipasang di gerbang pintu masuk tempat tersebut.

Saat mendatangi lokasi tempat pernikahan manusia dengan domba ini, detikJatim ditemui Alex yang mengaku adik Nur Hadi. Alex mengatakan jika tempat itu sudah ditutup dari aktivitas paranormal dan hanya dipakai untuk rapat anggota Partai Nasdem saja.

"Sudah tutup mas. Disuruh pemiliknya tutup. Kalau dipakai untuk rapat partai saja baru dibuka. Untuk aktivitas Paranormal sudah nggak ada," kata Alex, Jumat (10/6/2022) sore.

Menurut Alex penutupan pesanggrahan itu dampak dari pernikahan manusia dengan domba yang viral dan membuat warga resah. Apalagi, MUI Gresik sudah menetapkan pernikahan aneh itu sebagai bentuk penistaan agama meski disampaikan tujuannya hanya untuk konten.

"Sejak pernikahan itu viral, apalagi setelah ada putusan dari ulama kalau acara itu penodaan agama," kata Alex.

Mengenai keberadaan Nur Hudi, Alex mengaku tidak tahu. Ia hanya mengambil pakaian dan mengantarkan ibundanya untuk pulang di daerah Metatu.

"Tadi saya ke sini untuk anter ibu ambil beberapa pakaian. Terus mau pulang. Saya tinggal di Metatu," jelas Alex.

Ketika detikJatim mengkonfirmasi Nur Hudi Didin Arianto untuk menanyakan langsung melalui sambungan telepon atau via WhastApp. Yang bersangkutan belum menjawab.


(dpe/iwd)


Hide Ads