Belasan warga Desa Tapan, Kedungwaru, Tulungagung terserang penyakit Cikungunya. Pasien mengalami nyeri persendian hingga lumpuh sementara.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka mengatakan dari hasil pemeriksaan jumlah warga yang positif Cikungunya mencapai 12 orang.
"Mereka ini tersebar di dua RT, yaitu RT 3 dan 4," kata Didik Eka, Rabu (8/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan kasus itu bermula dari adanya warga yang berobat dengan gejala mirip serangan Cikungunya. Dari temuan itu, petugas Puskesmas Kedungwaru dan Dinas Kesehatan Tulungagung menerjunkan tim epidemiologi untuk melakukan pemeriksaan lapangan.
"Dari pemeriksaan hari ini, total kami temukan ada 12 warga yang mengalami gejala yang sama, seperti ruam atau bintik-bintik merah, demam, kemudian nyeri persendian hingga ada yang tidak bisa berjalan," imbuhnya.
Dari pemeriksaan mendalam warga tersebut dipastikan positif terserang virus Cikungunya. Penyakit tersebut dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
Kepastian itu dikuatkan dengan temuan banyaknya jentik nyamuk di sekitar lingkungan RT 3 dan 4 Desa Tapan. Untuk memutus mata rantai penularan, petugas kesehatan dan masyarakat akan menggelar pemberantasan sarang nyamuk (PSN) massal serta pengasapan atau fogging.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Meskipun saat ini curah hujan sudah berkurang, tapi ancaman demam berdarah maupun Cikungunya masih ada," imbaunya.
(iwd/iwd)